Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 1

Penyiapan bahan dan alat : Jerami, pagar bambu, ember, terpal, tali dan dekomposer.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 2

Memasukkan jerami ke dalam kotak yang terbuat dari pagar bammbu secara bersap sambil dipadatkan, setiap sap kurang lebih 25 cm.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 3

Siramkan Dekomposer yang telah dilarutkan dalam air secara merata pada setiap sap sehingga kelembaban sekitar 60%.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 4

Tumpukan jerami telah penuh hingga sap terakhir, lepas pagar sebelum ditutup terpal.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 5

Tumpukan ditutup rapat, diikat lalu diberi beban agar terpal penutup mengikuti penyusutan jerami.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 6

Jerami diinkubasikan sambil diamati perkembangannya, proses fermentasi berlangsung ditandai dengan kenaikan suhu.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 7

Dua hari kemudian tumpukan jerami telah menyusut volumenya, periksa kelembaban jerami bila tidak ada tanda-tanda proses fermentasi.

Pembuatan Kompos Jerami : Gambar 8

Lima hari setelah inkubasi penyusutan volume jerami semakin banyak dan kompos siap digunakan bila tumpukan jerami tidak panas lagi.

Saturday, May 28, 2011

PEMUPUKAN PADI SAWAH


Istilah Pemupukan Berimbang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun sering kali pemaknaan istilah dalam pemupukan padi sawah tersebut masih belum pas (bukan salah) dengan maksud yang terkandung di dalamnya. Sebagian petani masih beranggapan bahwa produksi tanaman tergantung dengan pupuk, sedangkan pemupukan berimbang diartikan sebagai pemupukan yang lengkap (Urea, TSP/SP-36, KCl dan ZA), sementara unsur hara mikro tidak banyak diperhatikan. Ini tentu kurang tepat karena meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, unsur hara mikro (terutama unsur hara mikro esensial) mempunyai peranan penting dalam metabolisme dan proses fisiologis tanaman yang ujungnya berpengaruh terhadap produksi tanaman.
Konsep Pemupukan Berimbang dalam budidaya padi sawah harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
~        Status hara tanah
~        Kebutuhan tanaman, dan
~        Target hasil
Dengan demikian, prinsip berimbang dalam pemupukan padi sawah adalah keseimbangan antara ketersediaan hara yang ada dalam media tumbuh (tanah sawah) dan kebutuhannya bagi tanaman padi.
Dalam hal ini, Justus Von Leibig mengilustrasikan hubungan antara ketersediaan unsur hara dan produksi dengan “Hukum Minimum Leibig” dimana hasil atau produksi tanaman ditentukan oleh ketersediaan hara paling sedikit


Thursday, May 19, 2011

METODE PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

Di pertanaman, serangan penggerek batang padi bisa terjadi semenjak di persemaian sampai masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kadang-kadang lebih dari satu jenis penggerek yang menyerang tanaman padi, kedatangannya pun tidak bersamaan sehingga bagi sebagian petani merasa kesulitan dalam pengendaliannya.
Dengan mengetahui gejala serangan penggerek batang padi, jenis dan waktu serangannya maka pengendalian hama ini tidaklah sulit. Metode pengendalian hama penggerek batang padi yang dimaksud adalah Pengendalian Hama Terpadu (PHT) atau Management Pest Control, yaitu suatu metode pengendalian hama yang manggabungkan atau mengintegrasikan berbagai teknik pengendalian yang kompatibel dan berkesinambungan.
Dalam metode ini, mekanisme penekanan populasi hama dilakukan dengan mengelola tanaman, lingkungan dan musuh alaminya. Ada beberapa hal penting atau prinsip dalam PHT, yaitu : budidaya tanaman sehat, pengamatan secara berkala dan pelestarian musuh alami. Apabila prinsip-prinsip tersebut dilaksanakan dengan benar, para petani akan mampu merekomendasikan sendiri tindakan pengendalian yang harus dilakukan untuk menekan populasi hama sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis.
Teknik-teknik pengendalian yang digunakan dalam PHT yaitu teknik pengendalian dengan budidaya tanaman (cultural practices), teknik pengendalian secara fisik/mekanik (physical control), secara biologis (biological control) dan teknik pengendalian dengan kimia (pesticide control). Dalam penerapannya, teknik-teknik tersebut bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun bersamaan tergantung situasi pertanaman, tingkat serangan dan populasi musuh alami.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites