tag:blogger.com,1999:blog-51905007323510331802024-02-08T11:19:01.144+07:00Gigih Bertanicatatan anak petani yang lahir dan dibesarkan di lingkungan pertanianGigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-72732119924786113582018-09-27T02:02:00.000+07:002018-09-27T02:02:25.771+07:00ORGANIK, THORIQOT BAGI PETANI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pangan adalah
kebutuhan dasar mahluk hidup. Manusia sebagai mahluk yang diistimewakan oleh
Penciptanya memiliki keunikan dalam urusan pangan. Keunikan pertama, manusia
ditakdirkan menjadi khalifah di bumi sehingga memungkinkan bisa mendapatkan
makanannya dari apa saja yang ada di bumi. Dari tumbuhan, manusia bisa makan
berbagai jenis makanan yang berupa biji-bijian (serealia), sayur dan
buah-buahan. Manusia juga dapat mengkonsumsi daging sebagai makanan yang
berasal dari binatang, baik yang hidupnya di air, di darat maupun yang
aktivitasnya di udara. Sistem pencernaan yang sempurna ini menjadikannya
sebagai mahluk omnivora, sehingga tidak membuatnya sulit memperoleh makanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Keunikan kedua
adalah ditinggikannya derajat manusia dibandingkan mahluk lain karena mempunyai
akal. Dengan akalnya, manusia tidak saja mampu menskrining asupan makanan yang
dikonsumsi, tetapi juga bisa meningkatkan nilai atau kualitasnya dengan membuat
pangan olahan. Dari sini manusia bisa memiih makanan yang bersih, higienis,
beragam, bergizi dan lezat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQZBhaeNtxLDPVKutluCKLiRRKkJGZRFsyPH1r7MQBT9d36jsNkzLlxa8-3eRyPqgaDcFBYGCtV2CnDRiJzciCk1JkgK0cqAq7RvIZfIy6UqJijeni2JdKeY5oBOEhs2DD3PZdPxYI4e0/s1600/loggo+organik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="381" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQZBhaeNtxLDPVKutluCKLiRRKkJGZRFsyPH1r7MQBT9d36jsNkzLlxa8-3eRyPqgaDcFBYGCtV2CnDRiJzciCk1JkgK0cqAq7RvIZfIy6UqJijeni2JdKeY5oBOEhs2DD3PZdPxYI4e0/s320/loggo+organik.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Keistimewaan
manusia lainnya adalah mendapatkan panduan langsung dari Sang Pencipta dalam
urusan pemenuhan kebutuhan perutnya. Sebagai Pemilik dan Penguasa atas
kehidupan manusia, Allah SWT pasti mengetahui yang terbaik bagi ciptaan-Nya yaitu
makanan yang <b><i>HALAL dan BAIK (THOYIB)</i></b> sebagaimana difirmankan
dalam QS. Al Baqarah : 168</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN">“Wahai
sekalian manusia, makanlah yang Halal lagi Baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan
adalah musuh yang nyata bagimu”.<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN"><br /></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dalam ayat lain,
Allah SWT juga memerintahkan hal yang senada dengan ayat di atas yaitu
dalam QS. Al Maidah : 88</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN">“dan makanlah
makanan yang Halal lagi Baik (Thoyib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu
dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”.<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN"><br /></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jika panduan ini
dijadikan dasar, maka makanan <b><i>Halal dan Baik (thoyib)</i></b> adalah <b>SABIL
(JALAN)</b> atau arah yang dituju manusia dalam mendapatkan pangan sebagai
kebutuhan dasar mahluk hidup. Halal saja tidak cukup, tetapi juga harus thoyib,
baik dalam arti yang luas (bentuk, takaran, rasa, kandungan gizi dan
keamanannya). Apakah bisa dikatakan baik jika makanan yang kita konsumsi
mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh? Samakah kebaikan
yang didapat dari makanan dengan nilai gizi tinggi dan yang tak bergizi?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pertanyaan
selanjutnya bagaimana mendapatkan makanan yang <b><i>Halal dan Baik</i></b>,
mengingat manusia memiliki keanekaragaman profesi dengan tugas kekhalifaan
sendiri-sendiri? Syariat yang dijalani seorang guru dalam mendapatkan makanan
yang Halal dan Baik tidak akan sama dengan petani. Bila petani harus melewati
proses kegiatan budidaya dari memillih bibit, mengolah tanah, menanam, memupuk,
mengairi, mengendalikan hama/penyakit dan memanen terlebih dahulu, namun bagi
profesi lain mungkin tidak akan mengalaminya. Standar Operasional Prosedur
(SOP) bercocok tanam yang harus ditempuh petani tersebut adalah <b>SYARI’
(JALAN)</b> dalam mendapatkan makanan dari <b><i>sabil</i></b> yang sudah
ditetapkannya. Jadi, <b><i>syari’</i></b> itu juga merupakan jalan yang
berisikan pedoman, prosedur atau rambu-rambu dalam setiap tindakan budidaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ada banyak metode
atau teknik yang diterapkan petani dalam kegiatan budidaya tanaman, mulai dari
yang sederhana hingga yang detail, dari yang bersifat subsisten sampai
komersil, yang tradisional maupun modern, yang konvensional ataupun yang ramah
lingkungan. Munculnya gagasan baru, motif atau alasan dan kesadaran terhadap
kesehatan dan lingkungan menjadi ilham lahirnya teknik-teknik baru. Kehadiran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertanian yang selalu berkembang pun
menambah baik atau setidaknya mengarah pada perbaikan-perbaikan teknik yang
sudah ada sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebagai contoh
sistem pertanian organik, muncul dan menguak ketika tingkat kesuburan tanah
mulai turun dan terlihat adanya kerusakan pada lingkungan ekosistem petanian
akibat eksploitasi lahan secara masif dengan dalih swasembada melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi. Sistem ini makin berkembang ketika motif
ekonomi sudah tidak menjadi satu-satunya alasan dalam memproduksi bahan pangan.
Organik lebih mendunia manakala kesadaran pentingnya pangan sehat semakin kuat.
Sistem Pertanian Organik tidak hanya menjaga lingkungan tetap baik dan kesinambungan
produksi pangan, melainkan juga menghasilkan produk pangan yang sehat (baik).
Lebih dari itu, organik tidak hanya sekedar produk yang dihasilkan oleh petani,
melainkan sikap dan perilaku petani itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dengan demikian, <b>SISTEM
PERTANIAN ORGANIK</b> merupakan <b>THORIQ (JALAN)</b> bagi petani dalam
mendapatkan makanan yang Halal dan Baik sekaligus menjalankan usaha taninya.
Sebagai <b><i>thoriqot</i></b>, organik lebih baik dan lebih menguntungkan
daripada budidaya dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable
Agriculture) maupun budidaya non pestisida. Kebaikan yang melekat pada produk
pangan organik adalah aman dikonsumsi karena tidak mengandung zat aditif atau
bahan kimia berbahaya lainnya, memiliki cita rasa yang khas serta nilai
ekonomis yang lebih tinggi. Disamping itu, produk organik juga memiliki peluang
bisinis yang bagus karena potensi pasar tinggi dan kecenderungan atau tren
lebih disukai konsumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Tuntutan kebutuhan
yang terus menerus berubah akan diikuti dengan perubahan-perubahan lain untuk
memenuhinya. Kedinamisan ini juga terjadi dalam pangan, jalan untuk mendapatkan
makanan yang <b><i>Halal dan Baik</i></b> akan menyesuaikan dengan perkembangan
jaman. Kemungkinan munculnya teknik-teknik baru sangat terbuka, <b><i>thoriq</i></b>
lama bisa ditinggalkan atau bisa juga masih digunakan tetapi sudah mengalami
perbaikan-perbaikan. Ujung dari perjalanan manusia dalam mendapatkan makanan
yang Halal dan Baik akan berakhir pada <b>SHIROTH (JALAN)</b> yang hanya
Penciptanya saja yang mengetahui. Manusia tidak bisa melakukan apa-apa, bahakan
tidak mengetahui apa-apa tentang jalan itu. Manusia hanya boleh berharap agar <b><i>shiroth</i></b>
yang akan ditempuhnya adalah jalan lurus dimana <b>Halal dan Baik</b> akan
berubah menjadi <b>Keindahan</b> yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.</span></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-528461050011859922015-08-10T00:54:00.000+07:002015-08-10T00:54:02.403+07:00LIYURAN, SOLUSI SYAR’I EFISIENSI USAHA TANI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Dinamika
pertanian di negeri ini berkembang pesat, terlebih lagi dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta kemudahan untuk mengaksesnya. Perubahan
regulasi yang memberi ruang lebih luas bagi petani untuk mengembangkan usaha
taninya, memungkinkan mereka untuk mengelola usaha tani dengan komoditas yang
dikehendakinya, bebas memilih varietas yang disukainya serta menentukan waktu
penanamannya. Kondisi demikian ini sangat baik bagi pembangunan pertanian itu
sendiri, ada modernisasi dalam teknik budidaya dan sistem usaha tani.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Sayangnya
perubahan ini juga membawa dampak lain terhadap pergeseran nilai sosial yang
telah ada. Kebebasan mengelola usaha tani memunculkan sikap egoisme di kalangan
petani yang lambat laun mengakar dalam kegiatan budidaya tanaman. Perilaku individualis ini yang mengakibatkan semangat
petani untuk berkelompok kian memudar, kekompakan makin sulit diciptakan dan
budaya kerjasama atau gotong royong mulai luntur. Salah satu bentuk gotong
royong yang pernah dilakukan oleh petani dahulu adalah liyuran. Beberapa petani
bekerja secara bersama-sama saling membantu menyelesaikan pekerjaan dalam
kegiatan bercocok tanamnya, misalnya mengolah tanah, membersihkan gulma atau
mengendalikan hama.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrpSYBLYV64Wea-JjMbWhjKNMOZiyOwHYBkoieqnXx1yqbG6MuXOH74-CIGRdey5pvL9pCLIPOU7_vKflYuCD9Zt7TH_e1ctWyWugXL_tKYayzUx76IaPh3rdfVMzm4AUhNwmp_QR3S0M/s1600/liyuran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrpSYBLYV64Wea-JjMbWhjKNMOZiyOwHYBkoieqnXx1yqbG6MuXOH74-CIGRdey5pvL9pCLIPOU7_vKflYuCD9Zt7TH_e1ctWyWugXL_tKYayzUx76IaPh3rdfVMzm4AUhNwmp_QR3S0M/s320/liyuran.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Liyuran
sangat tepat diterapkan dalam sistem usaha tani saat ini untuk mengatasi permasalahan
kelangkaan tenaga kerja yang berakibat pada mahalnya upah. Jika tenaga sendiri
diperhitungkan dalam input biaya produksi, maka biaya yang dikeluarkan untuk
membayar tenaga kerja (dari pra panen sampai pasca panen) bisa mencapai 78%.
Lebih tinggi dari biaya untuk pengadaan sarana produksi atau biaya-biaya lain
seperti iuran dan sewa lahan. Dengan bekerja bersama biaya produksi bisa
ditekan, usaha tani semakin efisien.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Tidak hanya
itu, liyuran memudahkan para pelaku dalam mendiskusikan permasalahan usaha tani
yang dihadapi, baik yang menyangkut teknik budidaya, pemasaran dan pengolahan
hasil atau bahkan masalah dalam mengakses permodalan. Mereka bisa memahami
kelebihan dan kekurangan teknik budidaya yang diterapkan, mengetahui sarana
produksi yang digunakan serta cara mengaplikasikannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Bagi mereka
yang beriman, liyuran yang ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan petani
dalam mencari tenaga kerja merupakan ladang ibadahnya. Hal ini sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Muslim yang isinya “Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang
mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskannya dari satu
kesusahan di antara kesusahan-kesusahan akhirat. Barangsiapa memberikan
kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia
dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang
hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 27.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Dengan segala
manfaat yang bisa didapatkan dalam liyuran, maka nilai luhur yang dahulu pernah
dilakukan ini harus dihidupkan kembali. Liyuran sebagai kearifal lokal yang
nyaris hilang itu mesti dibangkitkan dan digalakkan lagi. Petani sebagai pelaku
utama kegiatan usaha tani sepatutnya menerapkan liyuran agar sistem usaha
taninya lebih efisien.</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-14687112584739615012015-08-06T01:55:00.001+07:002015-08-06T01:55:43.691+07:00KATAKAN TIDAK UNTUK PUPUK BERSUBSIDI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b>KATAKAN TIDAK UNTUK PUPUK BERSUBSIDI<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Ungkapan itu bisa saja dianggap
berlebihan, sok hebat atau mungkin gila karena sesungguhnya dengan kondisi
tanah yang sudah tidak subur lagi, pupuk tetap dibutuhkan untuk mempertahankan
produktivitas tanaman tetap tinggi. Namun bukan tidak beralasan jika petani
mengatakan itu. Penurunan tingkat kesuburan tanah merupakan salah satu dampak
dari revolusi hijau, intensifikasi menjadi program unggulan dalam rangka
mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Untuk memacu
produksi, ketersediaan air irigasi difasilitasi untuk meningkatkan indeks
pertanaman sampai 100%, varietas unggul lokal tersingkir oleh varietas-varietas
baru yang rakus hara, keseimbangan alam mulai rusak akibat penggunaan pestisida
secara berkala, keanekaragaman biota tanah makin berkurang dengan mekanisasi
alat pengolah. Tanah (lahan) persawahan benar-benar diperkosa kesuburannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Memang benar kala itu
pemerintah mengupayakan penyediaan sarana produksi, infrastruktur pertanian
juga dibangun secara besar-besaran, bahkan bimbingan dan penyuluhan pun
dilakukan secara massal dan intensif untuk transformasi ilmu
pengetahuan/teknologi. Singkat kata, pada masa itu petani sangat diperhatikan
dan barangkali waktu itulah masa keemasan pertanian bangsa ini. Dampak positif
bagi petani adalah naiknya pendapatan, taraf hidup naik dan kesejahteraan pun
serasa dekat dengan mereka. Namun sayang, program tersebut berumur pendek
karena kurang memperhatikan keseimbangan alam untuk kesinambungan produktivitas.
Tanah yang diwariskan kepada generasi sekarang sudah tidak subur lagi, miskin
unsur hara dan tercemar oleh residu pestisida. Maka jangan salahkan petani jika
masih bergantung pada pupuk kimia dan pestisida untuk menjaga produktivitas
tanaman tidak turun.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Program-program pemerintah
untuk swasembada pangan,menjaga ketahanan, kedaulatan atau pun kemandirian
pangan terkesan seperti memaksa petani melakukannya. Bagi petani, sebagai warga
negara yang baik dan patuh terhadap pemerintah tidak akan mengambil pusing dari
program-program yang dicanangkan pemerintah, entah itu bersifat paksaan, ajakan
maupun himbauan selagi program itu menguntungkan buat petani dan bisa
mensejahterakan kehidupannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mendukung semua
program tersebut, pemerintah selalu memberikan fasilitas buat petani, baik itu
berupa subsidi, perbaikan infrastruktur, pengadaan sarana dan prasarana maupun
bantuan-bantuan lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Khusus masalah pupuk,
pemerintah secara serius mengalokasikan dana dengan memberikan subsidi guna membantu
meringankan beban petani dalam mencukupi kebutuhan sarana produksi. Tidak hanya
itu, pendampingan dan pengawalan dalam penyusunan Rencana Definitif
Kelompok/Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDK/RDKK) pun turut difasilitasi
agar subsidi bisa sampai kepada petani dan tidak salah sasaran. Pertanyaannya,
“apakah subsidi pupuk benar-benar <b><i><u>DINIKMATI</u></i></b> petani?” Atau
lebih serius lagi “apakah dana yang dialokasikan untuk mensubidi pupuk bisa
meningkatkan <b><i><u>KESEJAHTERAAN</u></i></b> petani?”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJu75jU1G7Pvn_Lus44Pp5CxaBhHRVd2KoLHhEaG4wKUs0H0Ca9KETkG6jMgS4EJ-NoZBIYFvuEe8rh3KbfgkKECAer_1Xzj8UNqQ1oBT5ktE6DlnwNc13QgOboQfevwOMN6RIIxxEUoQ/s1600/IMG_20150423_085519-1-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJu75jU1G7Pvn_Lus44Pp5CxaBhHRVd2KoLHhEaG4wKUs0H0Ca9KETkG6jMgS4EJ-NoZBIYFvuEe8rh3KbfgkKECAer_1Xzj8UNqQ1oBT5ktE6DlnwNc13QgOboQfevwOMN6RIIxxEUoQ/s320/IMG_20150423_085519-1-1.jpg" width="270" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Idealnya petani bisa dengan
mudah mendapatkan pupuk bersubsidi setiap membutuhkan dengan harga sesuai yang
ditetapkan dari kios terdekat. Namun secara faktual, seringkali petani
mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada saat pemakaian, harganya
jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertingi (HET) yang ditetapkan oleh
pemerintah dan aksesnya pun tidak semudah yang diharapkan karena keberadaannya
hanya di kios pengecer resmi yang lokasinya ditentukan oleh distributor (lini
III). Dengan kondisi seperti ini saja dapat disimpulkan bahwa petani belum
sepenuhnya “menikmati” fasilitasi dari pemerintah berupa pupuk bersubsidi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Secara usaha tani, input biaya produksi
yang berasal dari sarana produksi sebetulnya berkisar antara 9 - 12 %, jauh
lebih kecil dibandingkan dengan input biaya untuk tenaga kerja yang mencapai 71
– 78%. Itu artinya bahwa fasilitasi pemerintah dalam penyediaan sarana produksi
tidak banyak membantu memecahkan persoalan yang dihadapi petani. Sebaliknya, lebih
bermanfaat jika pemerintah memberikan reward atau insentif kepada petani agar
dapat mengurangi beban yang dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Fenomena lainnya adalah
terpuruknya harga produk pertanian pada saat panen raya, sedangkan petani yang
bisa memanen hasil usaha taninya sebelum tiba panen raya akan menuai harga yang
fantastis. Sebagai ilustrasi, harga jual padi seluas seperempat bau (1750 m<span style="font-size: x-small;">2</span>) dengan
sistem tebasan sebelum panen raya bisa mencapai 5 (lima) juta rupiah, sedangkan
pada saat panen raya sekitar 3 (tiga) juta rupiah. Jika setiap panen harga
jualnya seperti kondisi yang pertama, maka bisa dipastikan semua petani rela
membeli pupuk meskipun dengan harga tinggi atau bahkan pupuk non subsidi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 25.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Dengan kondisi demikian,
sepatutnya petani berani bersikap untuk : pertama, menuntut kepada pemerintah
untuk memberikan insentif bagi tenaga kerja. Kedua, menolak subsidi pupuk dan
mengalihkannya untuk memproteksi hasil usaha taninya dari keterpurukan harga. Dan
ketiga, petani harus mengupayakan peningkatan produktivitas tanah dengan
mengembalikan tingkat kesuburannya.</div>
</div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-63840366007486723182012-09-15T00:31:00.002+07:002012-09-15T00:31:54.156+07:00Aplikasi GA3 pada Tanaman Padi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Gibberelin Acid merupakan sintesis dari giberelin, hormon
tumbuhan yang bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman<span lang="EN-US">. Pemberian GA3 pada padi diperlukan agar
tanaman dapat menghasilkan sesuai potensinya karena giberelin yang diproduksi
sendiri jumlahnya sedikit dan/atau dalam keadaan inaktif. Untuk mengaktifkannya
dibutuhkan prekusor yang keberadaannya dipengaruhi berbagai faktor, baik
eksternal maupun internal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Efek utama giberelin menyebabkan pemanjangan batang
dan daun, sehingga tanaman padi yang kerdil pun akan tumbuh normal setelah
dirangsang dengan pemberian GA3. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian
GA3 adalah waktu dan dosis aplikasi karena dalam jumlah berlebihan tanaman bisa
rebah dan mati sebelum berbunga. Seperti gejala penyakit <b>“bakanae” (foolish
seedling disease)</b> akibat serangan jamur <i>Gibberella fujikuroi</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghjHlHZCAj_T-SxywadDjQVNrl06GvSYatGXm4wJdfliKkQGbymESz_-B0kTYAwdcLVmSGlDhh4l1HWNHCzNrW8F3m8LN8_DMrGAk-oIo2x8dPK-HMWfJjtS-WTrlIeyITp5fKOs08C50/s1600/bakanae2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghjHlHZCAj_T-SxywadDjQVNrl06GvSYatGXm4wJdfliKkQGbymESz_-B0kTYAwdcLVmSGlDhh4l1HWNHCzNrW8F3m8LN8_DMrGAk-oIo2x8dPK-HMWfJjtS-WTrlIeyITp5fKOs08C50/s320/bakanae2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US">Waktu Aplikasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Sebenarnya fungsi dan peranan giberelin sebagai
hormon/zat pengatur tumbuh bagi tanaman cukup luas, dari memecah masa dormansi
sampai memacu pembungaan. Namun dalam budidaya padi, GA3 digunakan untuk
memperbanyak jumlah anakan produktif dan mempercepat (keseragaman) keluarnya
malai. Dengan demikian, waktu apalikasi GA3 pada tanaman padi cukup 2 (dua)
kali, yaitu pada saat menyelesaikan fase vegetatif atau setelah fase
perbanyakan anakan (tillering stage) yang dalam istialah jawa sering disebut
mapak anak dan ketika malai mulai keluar (flowering stage). Jika diasumsikan
pada tanaman padi berumur sedang, maka aplikasinya pada umur 30 dan 60 hari
setelah tanam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="text-align: left; text-indent: 42.55pt;">Aplikasi yang pertama sebetulnya bukan menambah banyaknya
anakan lagi, tetapi mempercepat pertumbuhan anakan baru sehingga bisa menyamai
bibit, anakan primer atau anakan sekunder. Dengan pertumbuhan yang seragam dan
kompak, maka saat keluarnya malai anakan baru tidak tertinggal dari bibitnya,
sehingga masa pemasakannya pun berbarengan. Batang tanaman padi bisa memanjang
secara optimal sehingga calon malainya memungkinkan lebih panjang dibandingkan
dengan tanaman yang berbatang pendek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="text-align: left; text-indent: 42.55pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmV036Iogajy8Ws1puGDrAhs-6-leU6IDmW9Q1QUb194Jo_Rn3G8O1QqMnfEsEhgpYMO5YhgGazdiqwpRyK9S1uBLP5smU3vv7e4zXt_gvxqdqlKUuGrCYIgZzEyzWhaOsEwajSspTPxQ/s1600/ga3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmV036Iogajy8Ws1puGDrAhs-6-leU6IDmW9Q1QUb194Jo_Rn3G8O1QqMnfEsEhgpYMO5YhgGazdiqwpRyK9S1uBLP5smU3vv7e4zXt_gvxqdqlKUuGrCYIgZzEyzWhaOsEwajSspTPxQ/s320/ga3.jpg" width="249" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="text-align: left; text-indent: 42.55pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Aplikasi yang kedua ketika malai yang keluar sekitar 3
– 5% dengan tujuan mempercepat dan menyeragamkan keluarnya malai. Pada umumnya
malai keluar 100% setelah 7 hari dari pertama malai muncul, dengan pemberian
GA3 akan mempercepat antara 5 – 7 hari. Dengan kata lain, waktu panennya pun
akan lebih cepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US">Dosis Aplikasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Dosis aplikasi biasanya ada dan tercantum dalam
kemasan komersil produk berbahan aktif GA3, namun tidak semua merek
merekomendasikan GA3 untuk tanaman padi. Demikian juga kandungan bahan aktif
GA3 di pasaran bermacam-macam, ada yang 5% dan ada pula yang 20%. Kondisi
lingkungan juga berpengaruh, pemberian GA3 pada musim penghujan dengan musim
tanam kedua juga berbeda. Tanaman padi yang tumbuh di lingkungan persawahan
yang tanahnya subur butuh tambahan GA3 dalam jumlah sedikit dibandingkan pada
padi yang tumbuh di tanah yang miskin hara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Sebegai referensi, berdasarkan beberapa pengalaman
petani di daerah Indramayu, dosis aplikasi untuk tanaman padi pada musim kedua
(jawa : sadon) adalah 2,5 ml per tanki (17 liter) dengan menggunakan BIG*ST
yang mengandung 20% GA3. Sebagai catatan tambahan, aplikasi GA3 pada tanaman
padi sebaiknya telah dipupuk (tersedia hara bagi tanaman) dan kondisi tanah
tidak sedang kekeringan.<o:p></o:p></span></div>
<br /><span class="fullpost">
</span></div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-36541568139616650232012-09-08T23:50:00.002+07:002012-09-08T23:50:58.407+07:00Gas Injection pada Mesin Pompa Air<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-t8sqM9ek5UvhNQsjba8BfEDN-AvXSD0qu4OCW97-t9kKiYTL_RwDnHQ2qRmwzRfUjvb-Slte3LjLvO3ynagp9rIvQlIzXhKHQIKQEedBlVk__qD7IG0lbILZtZFyn4_OPSgZLAXUa0c/s1600/BBG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-t8sqM9ek5UvhNQsjba8BfEDN-AvXSD0qu4OCW97-t9kKiYTL_RwDnHQ2qRmwzRfUjvb-Slte3LjLvO3ynagp9rIvQlIzXhKHQIKQEedBlVk__qD7IG0lbILZtZFyn4_OPSgZLAXUa0c/s320/BBG.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Ada pemandangan baru yang bisa kita jumpai ketika melintasi
persawahan saat-saat kemarau panjang seperti sekarang ini. Setiap beberapa
puluh meter ada mesin penghisap air dari dalam tanah atau saluran yang kemudian
dipompa dan disemburkan untuk mengairi lahan-lahan milik para pejuang pangan. Dari
mesin yang berukuran besar hingga yang berkapasitas 4 – 5,5 HP (seperti gambar).
Tipe mesin dual tank (kerosene dan gasoline) ini pernah jaya pada zamannya,
dengan bahan bakar utama minyak tanah dianggap cukup efisien karena harga per
liternya cukup murah. Namun ketika subsidi telah dicabut, harga minyak tanah
lebih mahal dari bahan bakar premium (bensin) petani agak megap-megap untuk
tetap berproduksi pada musim kemarau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Sebenarnya bisa saja memanfaatkan satu tanki dengan diisi
bensin saja, tetapi efisiensi mesin yang sudah bisa dibilang uzur ini masih
kalah iritnya dengan tipe-tipe baru yang dirancang menggunakan bahan bakar
premium saja. Beberapa petani ada yang memodifikasi kipas hisap pada tabung water
pump-nya sehingga dengan putaran yang sama lebih kuat daya hisapnya. Cuma sayang,
cara ini beresiko tinggi merusak kipas bila ada benda keras (batu/kerikil) yang
berukuran agak besar masuk ke dalam pompa. Ada juga petani yang menambahkan
bahan logam pada silinder head-nya agar tidak terlalu cekung, sehingga ruang
bakarnya lebih sempit. Dengan cara ini konsumsi bahan bakarnya tidak terlalu
boros, tetapi berakibat kompresi naik,
mesin jadi cepat panas dan pada saat starter terasa lebih berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Tapi jangan putus asa, kini di saat subsidi minyak tanah
dialihkan untuk Liquid Petroleum Gas (LPG, baca : elpiji), mesin pompa tipe GK
200 atau sekelasnya bisa juga dikasih elpiji untuk konsumsi bahan bakarnya. Mesin
yang biasa mengkonsumsi bensin 8-12 liter per hari cukup disajikan 1 tabung gas
elpiji ukuran 3 kg. Lumayan murah khan? Jangan khawatir, pembakaran yang
sempurna tidak berdampak over heat pada mesin. Caranya juga tidak susah, hanya
menyingkirkan karburator yang fungsinya mencampur bensin dan udara sebelum
masuk ruang bakar dan menggantinya dengan dengan bahan bakar gas. Seperti trend
kendaraan sekarang yang menggunakan teknologi injeksi (honda menyebutnya,
Programmed Fuel Injection/PGM-FI), modifikasi mesin pompa ini merujuk ke sana. Hehehe…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengubah asupan bensin pada
mesin pompa air menjadi elpiji juga tidak banyak, hanya butuh regulator
bertekanan tinggi yang bisa ditebus dengan kocek sekitar 50 ribuan (anggap saja
tabung elpiji 3 kg dan selangnya pakai yang ada di kompor hehehe…). Lalu bagaimana
langkah pengerjaannya…?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><b><i>Pertama</i></b>, lepas dulu tutup bawah karburator lalu simpan
beserta pelampungnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE6P4VWzrey32CpzU4yZWAbefPrnH8TxFT8jCr4i80ruhW-xHfLVVpcfg1RYcrjEEGlK6Ie0klINtdsG-oXSyj86vGQptQ5QVde_ACrk8RoMJvXLBPZV0t9bcvnWHHobA4sSehdY2Ja80/s1600/karbu+ori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE6P4VWzrey32CpzU4yZWAbefPrnH8TxFT8jCr4i80ruhW-xHfLVVpcfg1RYcrjEEGlK6Ie0klINtdsG-oXSyj86vGQptQ5QVde_ACrk8RoMJvXLBPZV0t9bcvnWHHobA4sSehdY2Ja80/s320/karbu+ori.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><b><i>Kedua,</i></b> pasangkan regulator tekanan tinggi (high pressure
regulator) pada salah satu ujung selang untuk menghubungkan pada tabung elpiji.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOHMuFmi1EmkQ8ZDgqw65wY294NvSQ7NhJqOsdN3c422uNXINQXGTyCYUcldgO4EIkYURX1h45k_7X-UVKQfTOOVftdISB6HQs8aYZGRa7gUMHMJ7bNJhi1hWNzElRk28lL6Usk4KdWr4/s1600/regulator.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOHMuFmi1EmkQ8ZDgqw65wY294NvSQ7NhJqOsdN3c422uNXINQXGTyCYUcldgO4EIkYURX1h45k_7X-UVKQfTOOVftdISB6HQs8aYZGRa7gUMHMJ7bNJhi1hWNzElRk28lL6Usk4KdWr4/s320/regulator.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><b><i>Ketiga,</i></b> bersamaan dengan itu sambungkan ujung selang yang
lain pada lubang masuk bahan bakar yang menuju ke ruang pembakaran (menempel
pada bagian atas karburator).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6mBzgdJXLnQu1_lFffg0erxkGApJ1Ua7VUvYF5jaQ1pZxDOcy_Jw2WD9APJoLn0gbC2qHieWUgCJ3DgIAHsu_RtYrbnNdAba6j9arU51_j9YtE3ykb0nBdy8Om9SbL6j69peXQw1UzPk/s1600/karbu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6mBzgdJXLnQu1_lFffg0erxkGApJ1Ua7VUvYF5jaQ1pZxDOcy_Jw2WD9APJoLn0gbC2qHieWUgCJ3DgIAHsu_RtYrbnNdAba6j9arU51_j9YtE3ykb0nBdy8Om9SbL6j69peXQw1UzPk/s320/karbu.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><b><i>Keempat</i></b>, tutup lubang udara dari filter karburator yang menuju
ruang bakar dengan cara menarik penuh switch chooke.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh9i2Geu10dhNU41mc_D_AsD7AP6WXaWn2GFiZPMovLhc9u6wnHrdcYw8OnXr2ZX28XdxXjSaKXe7qLBsZdVwruuCc5eAEChF-opOUW8O6OrvYhrgRtUcuw3Jo0C_4UP6KpefOGz7lgvY/s1600/chooke.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh9i2Geu10dhNU41mc_D_AsD7AP6WXaWn2GFiZPMovLhc9u6wnHrdcYw8OnXr2ZX28XdxXjSaKXe7qLBsZdVwruuCc5eAEChF-opOUW8O6OrvYhrgRtUcuw3Jo0C_4UP6KpefOGz7lgvY/s320/chooke.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Setelah semua terpasang dan terhubung, mesin siap
dioperasikan. Mudah khan…? Sebagai catatan tambahan pada saat akan mengoperasikan
mesin, buka tuas gas sedikit atau jangan sampai penuh, demikian juga keran
regulatornya sedikit saja. Jika satu dua kali distarter belum menyala mesinnya,
maka tambah bukaan regulatornya sedikit demi sedikit karena dimungkinkan asupan
bahan bakar yang masuk belum cukup, sampai mesin hidup. Perhatikan dan rasakan
mesin sesaat setelah hidup dari suara dan getarannya. Asupan gas yang terlalu
kecil bisa mengakibatkan mesin mati lagi. Sedangkan asupan bahan bakar yang
berlebih menimbulkan suara tidak stasioner <i>(Tegal : mbrebet)</i> dan getaran mesin
terasa kasar. Jika terjadi demikian, aturlah bukaan regulatornya sampai getaran
mesinnya terasa halus dan suaranya stasioner <i>(Tegal : langsam)</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><b>Sebagai informasi
pelengkap : di tempat kami, bukaan regulatornya pada skala 0,5</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Selamat mencoba, semoga bermanfaat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US">Salam pejuang pangan…!!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-6595077336435309162012-08-27T23:39:00.000+07:002012-08-27T23:39:23.172+07:00TETAP PRODUKSI PADA MUSIM KERING<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US">Kegagalan panen
karena kekeringan pada Musim Tanam II (MK) Tahun 2012 bisa menjadi peringatan
dini untuk menanam padi kembali untuk ketiga kalinya. Peningkatan luas panen
sebagai salah satu strategi mencapai target surplus beras</span> 10 juta ton tahun 2015 <span lang="EN-US">bisa dengan penambahan indeks
pertanaman 3 (tiga) kali atau IP 300 harus direncanakan secara cermat. Program
peningkatan produksi beras nasional bisa menambah kesengsaraan petani jika
salah perencanaan. Ada beberapa hal </span>yang <span lang="EN-US">harus
dipertimbangkan bila menginginkan tetap berproduksi pada musim kering.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxFKb9PT17Yw-gCrXn5ePdFV0oKwG3b3Or6z5q8ef5uPVrZWO7EgTnJWsX4V-bJ6H02kj7Wx6mzvaKn8pFU86FpuQ9oXrZ6Vm_atTnXwi32pd2uxCiFJl9yV65iyX52cCcfNM_I4B3fXQ/s1600/merana.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxFKb9PT17Yw-gCrXn5ePdFV0oKwG3b3Or6z5q8ef5uPVrZWO7EgTnJWsX4V-bJ6H02kj7Wx6mzvaKn8pFU86FpuQ9oXrZ6Vm_atTnXwi32pd2uxCiFJl9yV65iyX52cCcfNM_I4B3fXQ/s320/merana.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><i><b>Pertama</b></i>,
perencanaan yang meliputi penentuan lokasi penanaman. Sebaiknya lokasi yang
digunakan untuk penanaman padi tiga kali didukung ketersediaan air yang cukup
dan dekat dengan sumber airnya yang berasal dari irigasi yang ada, sungai
maupun dari sumur pompa. Areal yang akan ditanami merupakan satu hamparan
karena bisa menekan kehilangan air.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><i><b>Kedua</b></i> adalah varietas
padi sebaiknya tahan atau toleran
terhadap cekaman kekeringan, biasa ditanam di lahan kering atau tadah hujan, adaptif
di daerah tersebut, berumur pendek/sedang dan memiliki potensi hasil yang
tinggi. Contoh varietas yang bisa digunakan antara lain : Situ Bagendit,
Inpago-4 atau Mira-1.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu8nGHU1nc_3nQYj8WxfQdFKMTOz5IJz070aWjx2peBGFNo1uT9gjcazrdfrn3Le4z6EHslDuoWjn7aSGRsdV0UantIoiShLXsT2pcOMrjf3r2w8sHQ0jhpFYT1aGFtjJVgpb9j3x27LY/s1600/inpago4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu8nGHU1nc_3nQYj8WxfQdFKMTOz5IJz070aWjx2peBGFNo1uT9gjcazrdfrn3Le4z6EHslDuoWjn7aSGRsdV0UantIoiShLXsT2pcOMrjf3r2w8sHQ0jhpFYT1aGFtjJVgpb9j3x27LY/s320/inpago4.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US"><i><b>Ketiga</b></i>, cara
bercocok tanam menggunakan sistem tanam benih langsung <a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1112319906257&set=a.1112259224740.13725.1774699694&type=3&theater">(TABELA)</a> karena lebih
menghemat air dan cepat panen. Untuk menekan pertumbuhan gulma, sebaiknya
menggunakan herbisida pra tumbuh sebelum tanam benihnya atau setelah pengolahan
tanah dan herbisida purna tumbuh sebelum pemupukan. Jika menggunakan sistem
pindah tanam, sebaiknya bibit yang akan ditanam tidak terlalu muda karena kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan barunya kurang kuat. Bibit padi yang akan
ditanam dipotong bagian ujungnya untuk mengurangi penguapan akibat cuaca
kering.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 35.45pt;"><i><b>Keempat</b></i>, menambahkan
bahan organik baik berupa kompos jerami (pupuk hijau) atau pupuk kandang karena
selain menjadi sumber hara bagi tanaman, keberadaan bahan organik dalam tanah
juga mampu mengikat air sehingga tidak langsung hilang meresap, menguap atau
mengalir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 35.45pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNLI4sz2fty72kLAIcwA_QvlIwcFwt5kcvziHl4nvY4W45Rw8RY6PlTo39zed-Cd0jrY28dYabITZxuaLyuIryh3DZgyp_7_29HosKIUzbzPI_WHNcLcU8RQqqWaAwQb3K0fmW6rgDS-4/s1600/kompos+jerami.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNLI4sz2fty72kLAIcwA_QvlIwcFwt5kcvziHl4nvY4W45Rw8RY6PlTo39zed-Cd0jrY28dYabITZxuaLyuIryh3DZgyp_7_29HosKIUzbzPI_WHNcLcU8RQqqWaAwQb3K0fmW6rgDS-4/s200/kompos+jerami.JPG" width="200" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxXP71FjGR0VFFfRLczSa2bFcFMxX2f07rUaje6MvpkX4NtqlAuLhHlLsfeL9Ks0nDJVC4TaKNaELLJ84LlsJCcZ1bP7IhMyjsJOfrsNF2V0tDTi5qqF8IFT_KfC6swgj3gTjOmWxOvlQ/s1600/P06-06-12_10-32.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxXP71FjGR0VFFfRLczSa2bFcFMxX2f07rUaje6MvpkX4NtqlAuLhHlLsfeL9Ks0nDJVC4TaKNaELLJ84LlsJCcZ1bP7IhMyjsJOfrsNF2V0tDTi5qqF8IFT_KfC6swgj3gTjOmWxOvlQ/s200/P06-06-12_10-32.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; tab-stops: 30.0mm 99.25pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 35.45pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 24px;"><i><b>Kelima</b></i> dengan sistem pengairan berselang (intermitten), yaitu pemberian air pada fase-fase kritis <a href="http://pejuang-pangan.blogspot.com/2011/07/fase-stadia-pertumbuhan-tanaman-padi.html">(tillering dan flowering)</a> dan pada saat ketersediaan air pada zona perakaran telah berkurang. Untuk mengetahuinya bisa dengan memasang paralon yang diberi lubang-lubang di sekelilingnya atau jika permukaan tanah sudah mulai retak ringan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKs1ycN4OEO_dEFtygH2q5etV9p79mfBMOWa4I-dWwKyMa9QR_eVmDMP-nL5-pmGVGPSGHt0fT4N9NVLtJR0tcACaIhXqrBcFDONy1bVYs4gMthdHobqIx5kGKoEyqBjCYS3sOiB-e_eU/s1600/pralon.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKs1ycN4OEO_dEFtygH2q5etV9p79mfBMOWa4I-dWwKyMa9QR_eVmDMP-nL5-pmGVGPSGHt0fT4N9NVLtJR0tcACaIhXqrBcFDONy1bVYs4gMthdHobqIx5kGKoEyqBjCYS3sOiB-e_eU/s320/pralon.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 24px;"><br /></span></div>
<br /><span class="fullpost">
</span></div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-22180169714016508222012-02-05T00:45:00.001+07:002012-02-05T00:45:08.148+07:00Petani = Seller atau Marketer...?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS4xNZ6Df7MFACQu3fK3JodV0HldvugUQ155ubkfhnuhcWL4Zsr9qODjDj2Vd-liyfdmepMfkYTbAetZban-Z69QveYNclWAiYkEjqv7Xu-hvBTPNWgk8fMVCyrnIegNCWdXiQHOn4ZtA/s1600/uang3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS4xNZ6Df7MFACQu3fK3JodV0HldvugUQ155ubkfhnuhcWL4Zsr9qODjDj2Vd-liyfdmepMfkYTbAetZban-Z69QveYNclWAiYkEjqv7Xu-hvBTPNWgk8fMVCyrnIegNCWdXiQHOn4ZtA/s1600/uang3.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="color: red; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">Jika bumi adalah gudang dan semua yang ada di atasnya adalah komoditas, maka manusia adalah marketernya</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ungkapan di atas menggambarkan bahwa pada dasarnya setiap kita adalah penjual/pemasar, tidak terkecuali petani. Semua yang ada di sekitar pertanian adalah komoditi yang bisa diperjualbelikan : tanah, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, hasil bumi bahkan sisa-sisa tanaman yang dibudidayakannya pun punya nilai ekonomis. Tidak cukup itu saja, petani juga dapat menawarkan jasanya sehingga bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam menawarkan barang dan jasanya, petani bisa menempatkan sebagai penjual (seller) atau pemasar (marketer). Meskipun tujuan akhir dari keduanya sama yaitu terjualnya produk yang ditawarkan, tetapi ada perbedaan kegiatan yang sangat mendasar antara SELLING dan MARKETING. Seorang penjual (seller, salesman/woman) hanya berorientasi agar produknya "LAKU", sedangkan seorang pemasar (marketer) bertindak agar barangnya 'DITERIMA" oleh pengguna (pembeli). Parameter keberhasilan seorang penjual adalah seberapa banyak produknya laku terjual di pasaran, sementara bagi seorang marketer seberapa lama produk yang ditawarkannya bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Agar laku dan target penjualannya tercapai, seorang sales tidak mementingkan lagi supaya kebutuhan atau keinginan orang terpenuhi, asal dapat untung pekerjaannya dianggap selesai. Oleh karena "LAKU" yang menjadi sasaran utamanya, maka tidak jarang cara yang ditempuhnya tidak fair. Berbeda lagi dengan prinsip marketing, agar produknya bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan orang, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Produk (<b>Product</b>) yang bisa berupa barang/jasa harus diketahui secara detail apa kelebihan dan kelemahan sehingga bila ditawarkan kepada calon pembeli bisa disampaikan secara fair.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Harga (<b>Price</b>) yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh konsumen, tidak memberatkan, kompetetif namun tetap menguntungkan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tempat (<b>Place</b>) adalah wilayah pemasaran atau daerah yang membutuhkan atau menginginkan produk yang ditawarkan, cara pendistribusian agar bisa dijangkau.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Promosi (<b>Promotion</b>) adalah cara mengenalkan produk kepada khalayak atau konsumen agar tahu, tertarik, kenal, beli dan menggunakannya.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Perbedaan paling mencolok antara seorang penjual (salesman) dengan marketer biasanya dalam mempromosikan produknya. Untuk mencapai target penjualan setinggi-tingginya, salesman akan membuat program penjualan apa saja agar terjual banyak (potongan harga, hadiah langsung, bonus dan lain-lain). Kejadian yang patut disayangkan adalah ketika mempromosikan produknya dengan cara yang tidak fair (terlalu berlebihan dalam menyampaikan keunggulannya), tidak elegan (menjelek-jelekan produk lain) dan tidak transparan (tidak disertai data pendukung). Cara-cara tersebut mungkin bisa meningkatkan penjualan dalam jangka pendek, tetapi kesinambungannya diragukan karena konsumen (pengguna) membeli dengan berbagai alasan yang bukan karena membutuhkannya.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Untuk menjadi marketer yang baik, petani harus meneladani perilaku Rasulullah Muhammad SAW dalam mengembangkan agribisnisnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>1. Jujur adalah Brand</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>2. Mencintai Customer</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>3. Penuhi Janji</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS Al Maidah 3).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>4. Segmentasi</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-49285515572660062582012-01-26T01:59:00.000+07:002012-01-26T01:59:03.618+07:00Kenali Lahan Kita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVcfqeimjVN1UcdjR8ZCVWyywzon3WW_NKpUcHpOnPxfvvZqpprYMZJio-89yJhLT_YucSJeS9i46_c4xEPSzW_EqCiMmpRIWzpCyWsXV0hqm6FiC0vxEievqFp_0V7Tx4W84CXSWMv_A/s1600/piramida+tanah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVcfqeimjVN1UcdjR8ZCVWyywzon3WW_NKpUcHpOnPxfvvZqpprYMZJio-89yJhLT_YucSJeS9i46_c4xEPSzW_EqCiMmpRIWzpCyWsXV0hqm6FiC0vxEievqFp_0V7Tx4W84CXSWMv_A/s320/piramida+tanah.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span><br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: magenta; font-size: 24pt;">"Tak kenal maka tak sayang"</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-size: 24pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 24pt;">dalam dunia usaha tani (budidaya tanaman)</span><span lang="EN-US" style="font-size: 24pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyiapan lahan dan pengolahan penting
dalam kegiatan usaha tani. Cara pengolahan yang kurang tepat tidak hanya
membebani biaya usaha tani, namun juga berdampak tidak optimalnya pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Kalau sudah demikian maka bukan tidak mungkin akan
terjadi penambahan biaya pemeliharaan untuk mempertahankan produktivitas
tanaman. Adopsi teknik pengolahan tanah dari suatu daerah perlu diadaptasikan
dulu mengingat adanya keanekragaman jenis tanah dengan segala karakternya. Baik
di suatu tempat belum tentu baik di tempat kita. Dengan mengenali lahan, kita
akan memperlakukan dan mengolahnya dengan cara yang tepat.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi petani, mengenali lahan tak harus
mengetahui detailnya seperti seorang ahli tanah meski tidak ada larangan untuk
memperlajarinya dengan pendekatan-pendekatan geologi, pedologi maupun
edaphologi. Namun demikian ada beberapa sifat-sifat tanah yang perlu diketahui.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Warna Tanah</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Warna tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan kimia yang di
dalamnya. Pada umumnya, tanah yang banyak mengandung bahan organik tinggi akan
berwarna lebih gelap dan biasanya memiliki tingkat kesuburan lebih tinggi.
Asal-usul warna tanah biasanya berhubungan dengan mineral-mineral yang dominan
dalam tanah.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0mm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kuning</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari mineral
limonit (2Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>3H<sub>3</sub>O).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cokelat</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari bahan 2
organis asam yang lapuk sebagian.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Putih</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari mineral2
silika-kuarsa (SiO<sub>2</sub>), kapur (CaCO<sub>3</sub>), kaolin,
bauksit, aluminium dan silikat, gypsum (CaCO<sub>4</sub>2H<sub>2</sub>O),
nitrat, garam2 yang sudah larut serta koloida2 organis tertentu.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hitam</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari bahan2
organis yang telah terurai dengan hebat, dan biasanya ada hubungannya
dengan unsur2 karbon (C), magnesium (Mg), serta beleran (S).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merah</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari mineral
hematite (Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>) atau turgit (2Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>H<sub>2</sub>O).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hijau</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari oksida
ferrous.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biru</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">berasal dari mineral
lilianit.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekstur Tanah</span></b><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekstur tanah menunjukkan susunan relative atau kompoisisi dari tiga ukuran
zarah tanah, yaitu pasir (sand) yang berukuran 2000 - 200 mikrometer, debu
(silt) berukuran 200 - 2 mikrometer dan liat (clay) berukuran kurang dari 2
mikrometer.</span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">
</span><div style="text-align: justify;">
<div style="font-weight: bold;">
<b style="text-align: center;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div style="display: inline !important; text-align: justify;">
<div style="display: inline !important;">
<b style="text-align: center;"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasir</span></b></span></b></div>
</div>
<br />
<span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b>- </b>memiliki ciri terasa kasar jika dipegang</span></div>
<span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- berbutir</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- tidak lengket</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- tidak bias dibentuk bola atau gulungan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- pengalirkan air (porous/permeable)</span></div>
<b><div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Debu</b></div>
</b><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- terasa tidak kasar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- masih terasa berbutir</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- agak melekat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- dapat dibentuk bola atau tegak</span></div>
<b><div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liat</b></div>
</b><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- terasa berat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- halus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- sangat lekat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- dapat dibentuk bola dengan baik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- mudah digulung</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- juka dibentuk pita panjang mencapai 5 cm atau lebih </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">- agak sulit menyerapkan air (tidak porous /impermeable)</span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari gambar di atas, ada 12 jenis tekstur tanah berdasarkan komposisi ketiga
bahan tersebut, yaitu :</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasir (S</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">and</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Sangat kasar
sekali</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">tidak
membentuk bola dan gulungan</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">tidak melekat</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasir berlempung (</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Loamy Sand</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Sangat kasar</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola yang mudah sekali hancur</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">agak melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung berpasir (S</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">andy </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Agak kasar</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola agak kuat tapi mudah hancur</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">agak melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/Geluh</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa tidak
kasar dan tidak licin</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola teguh</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">dapat sedikit
digulung dengan permukaan mengkilat</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung berdebu (Si</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lty </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Licin</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola teguh</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">dapat sedikit
digulung dengan permukaan mengkilat</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">agak melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Debu (Si</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lt</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa licin
sekali</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola teguh</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">dapat sedikit
digulung dengan permukaan mengkilat</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">agak melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung berliat (C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa agak
kasar</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola agak teguh (lembab)</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
gulungan tapi mudah hancur</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">agak melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung liat berpasir (S</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">andy </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa kasar
agak jelas</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola agak teguh (lembab)</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
gulungan tetapi mudah hancur</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lempung liat berdebu (Si</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lty </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">L</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oam</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa licin
jelas</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola teguh</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">gulungan
mengkilat</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liat berpasir (S</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">andy </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa licin
agak kasar</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola dalam keadaan kering sukar dipilin</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">mudah
digulung</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liat berdebu (Si</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lty </span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa agak
licin</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola dalam keadaan kering sukar dipilin</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">mudah
digulung</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">melekat.</span><br />
<i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liat (C</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lay</span></u></i><i style="line-height: 150%;"><u><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></u></i><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasa berat</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">membentuk
bola sempurna</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">bila kering
sangat keras</span><br />
<span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">~ </span><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">basah sangat
melekat.</span><br />
<b style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></b><br />
<b style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="color: blue; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Struktur Tanah</span></b></div>
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">S</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">truktur tanah
yaitu susunan dari butiran</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-butiran</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tanah</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">.S</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">truktur dapat </span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">di</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">bedakan menjadi 3 macam yaitu
struktur lepas butir, struktur remah, dan struktur gumpal. Tanah dikatakan
memiliki struktur lepas butir, bila butir</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-butir</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tanah letaknya berderai atau terlepas satu sama lainnya, sedangkan
tanah berstruktur remah bila butir</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-butir</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tanah
berkumpul membentuk semacam kerak roti. Dan struktur remah merupakan
struktu</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">r</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tanah
yang paling baik untuk dijadikan sebagai tanah pertanian. Tanah yang
berstruktur gumpal ditandai dengan butir</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-butir </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">tanah melekat sangat rapat satu sama lain</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-22302866558634141762012-01-23T20:49:00.000+07:002012-01-23T20:49:39.958+07:00Tanah, Tidak Sekedar Tempat Tumbuh Tanaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaOfgfPGhyphenhyphenlzTm65QIzK3gF3K2XBMJUXmZKGYIDPnRzP3bAoPT3bzPOA9eAq-K9Qnp3epo4XNTUo2j-2cQfaVYypXl9PqE2GEdiAKtmxD-APS9lrsfEEIX37I9ZMv3Vco4fegDJN-1he4/s1600/jaung+legowo.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaOfgfPGhyphenhyphenlzTm65QIzK3gF3K2XBMJUXmZKGYIDPnRzP3bAoPT3bzPOA9eAq-K9Qnp3epo4XNTUo2j-2cQfaVYypXl9PqE2GEdiAKtmxD-APS9lrsfEEIX37I9ZMv3Vco4fegDJN-1he4/s320/jaung+legowo.JPG" width="320" /></a></div>
<span class="fullpost"><br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Gambar di atas adalah tanaman jagung yang ditanam pada tanah sawah dengan pengolahan tanah minimal (<i>minimum tillage</i>). Tidak jauh dari tempat tersebut ada yang diolah dengan sempurna dan ada lagi yang tanpa olah tanah. Sudah bisa ditebak, tanaman jagung tumbuh dan berkembang secara optimal di lahan yang diolah dengan sempurna. Mengapa demikian? karena kebutuhan tanaman, baik kebutuhan primer (air, udara dan hara) maupun kebutuhan sekunder (zat-zat pemacu pertumbuhan, antibioti dan toksin anti hama atau enzim) tersedia bagi tanaman.
</span></div>
</div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br />
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Fungsi Tanah</span></b><br />
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum teknologi pertanian berkembang pesat seperti sekarang ini, tanah dianggap sebagai satu-satunya media tumbuh bagi tanaman sehingga tanah didefinisikan sebagai tempat tumbuh tanaman. Kini, budidaya tanaman dapat dilakukan dengan media selain tanah, misalnya di air (<i>hydroponic</i>), di udara (<i>aeroponic</i>) maupun media lain seperti kerikil, sekam, arang atau bahan lainnya. Tentu saja teknik budidayanya berbeda dengan yang dilakukan di atas lahan sawah, dimana kebutuhan tanaman diberikan secara terpisah dengan cara-cara tertentu. Sementara di persawahan, kebutuhan tanaman bisa didapatkan melalui tanah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan demikian, peranan pengolahan tanah dalam budidaya tanaman menjadi sangat penting agar tanah bisa berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu :</span><br />
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, sehingga bisa menopang tubuh tanaman dengan kuat serta mendapatkan kebutuhannya dengan baik.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai penyedia kebutuhan primer bagi tanaman (air, udara dan unsur-unsur hara)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai penyedia kebutuhan sekunder bagi tanaman (zat-zat pemacu pertumbuha : hormon, vitamin dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan ketersediaan hara)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam hal penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama atau penyakit bagi tanaman.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Media Tumbuh Tanaman</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GW6nmUvthS5ofFC0Pn47xwWOZQWcTJcLPLAY6jXgfDRqi6Onu9HEt0T7rtV69O4OnuRpu3QeZEEeJNeTFcHmsCOrRAhFhmgJcpaUgh1lvx9MyiGkdi2GHdJJsPtAB7g_C4MOKcDWl_I/s1600/komposisi+media+tumbuh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GW6nmUvthS5ofFC0Pn47xwWOZQWcTJcLPLAY6jXgfDRqi6Onu9HEt0T7rtV69O4OnuRpu3QeZEEeJNeTFcHmsCOrRAhFhmgJcpaUgh1lvx9MyiGkdi2GHdJJsPtAB7g_C4MOKcDWl_I/s320/komposisi+media+tumbuh.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanah sebagai media tumbuh tanaman yang ideal tersusun atas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><ul>
<li><i><u>padatan tanah </u></i></li>
</ul>
<ol>
<li>Mineral tanah (45%), dan</li>
<li>Bahan organik (5%)</li>
</ol>
<ul>
<li><u><i>pori tanah</i></u></li>
</ul>
<ol>
<li>Air (20 - 30%), dan</li>
<li>Udara (20 - 30%).</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan pengolahan tanah yang sempurna, komposisi media tumbuh tanaman lebih ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman daripada yang diolah secara ringan apalagi tanpa pengolahan karena biota tanah juga bisa berkembang dengan baik.</span></div>
</div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-81563886008887966712012-01-10T02:33:00.000+07:002012-01-10T02:40:53.438+07:00PETANI MACAM APA AKU...?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Dh38kGVCMtdtKvSyOj40CnDpk7wy87St0stAsLSIxwX73iMvem6c00K5ck1C6OYqihawfuiEcZNgd_mEYeUQNtz_O7b7qJxw3vVEuYp-q8yPR-YTUBQ_SR7hmhrWI2-iUES-tSwc5-A/s1600/banjir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Dh38kGVCMtdtKvSyOj40CnDpk7wy87St0stAsLSIxwX73iMvem6c00K5ck1C6OYqihawfuiEcZNgd_mEYeUQNtz_O7b7qJxw3vVEuYp-q8yPR-YTUBQ_SR7hmhrWI2-iUES-tSwc5-A/s320/banjir.jpg" width="320" /></a></div>
<blockquote>
</blockquote>
<div style="text-align: center;">
<b><i>tidak ada seorang muslim pun yang menanam suatu pohon atau bertani dengan suatu macam tanaman kemudian dimakan burung, manusia atau ternak melainkan hal itu akan menjadi sedekah baginya</i> (Shahih Muslim No.2904)</b></div>
<blockquote>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Petikan hadits tersebut mungkin suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku dibalik fenomena <b>KETENTERAMAN</b> hidup petani. Dengan penghasilan yang tidak banyak (red-petani gurem), mereka terlihat damai menjalani hidup bersama keluarganya. Bisa jadi ini disebabkan kemampuan mereka meredam kebutuhan hidup yang kini makin <b>"neko-neko"</b>. Kesederhanaan membungkus perilaku di tengah gaya hedonisme zaman yang berkembang begitu pesat. Sederhana tidak identik dengan ketertinggalan, gagap teknologi ataupun kemiskinan. Jadi, apa salahnya aku mencoba menyederhanakan perilaku seperti mereka?</div>
<br />
<span class="fullpost"><b><i><u>SPIRIT</u></i></b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Logikaku yang teramat sangat sederhana sekali menjadi motivasi kuat untuk menekuni profesi <b>PETANI</b>. Spirit hadits di atas menuntunku untuk menguak tabir ketidaktahuan yang terbalut sedikit pengetahuan, penasaran ingin tahu kebahagiaan yang bisa kugali dari dunia ini, <b>PERTANIAN</b>. Berbekal niat, waktu dan semangat itulah aku mencoba peruntungan meraih keberkahan rejeki seperti yang dinikmati kebanyakan petani.
Kegagalan-kegagalan yang kudapat selama ini menyadarkanku betapa bodohnya aku dibanding mereka (red-petani). Sungguh, 4 tahun bukan waktu yang cukup untuk mengenali <b>KALAMULLAH</b> yang digelar di tengah-tengah hamparan sawah. Tidak banyak ilmu yang bisa kuketahui dalam kurun waktu itu, sehingga untuk memahami lahanku saja belum bisa. Seperti yang kugambarkan dalam foto di atas "jangan anggap bertani itu mudah", kendala dan permasalahan yang dihapai seolah menantang kita untuk menyelesaikannya dengan bijak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><i><u>DILEMA</u></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Ada banyak pertanyaan yang kadang susah untuk mendapatkan jawabannya. Nilai <b>"sedekah"</b> yang ada dalam hadits di atas mungkin bisa didapat bila kita melakukannya dengan ikhlas. Apa bisa dikatakan ikhlas kalau dalam tugasnya kita mengharapkan sesuatu (red-pamrih bisa menuai hasil bagus)? Bukankah kita hanya diwajibkan untuk mengikhtiarkan saja, sedangkan hasil adalah <b>KETENTUAN</b> Sang Khaliq? Bagaimana Yang Maha Pengasih memberikan keberkahan bila cara-cara yang kita lakukan dapat berakibat rusaknya tatanan alam? Haruskah kita merusak atau membunuh mahluk-mahluk ciptaan-Nya hanya untuk menyelamatkan tanaman yang kita budidayakan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Dalam perjalanan pembelajarannya, aku memohon ampunan kapada Yang Maha Pengampun atas kebodohan dan kelalaianku yang telah membunuh rerumputan yang mungkin menjadi makanan bagi binatang ternak, atas kekhilafanku yang tidak memberi kesempatan kepada tanah untuk istirahat. Aku memohon maaf atas sikap-sikapku yang selalu mengeluh bilamana yang terjadi tidak sesuai dengan yang aku harapkan. Aku juga memohon semoga Allah SWT menerima "sedekah"ku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="fullpost"><b><i>Dengan menyebut nama-Mu atas diri kami, harta kami dan agama kami, jadikanlah kami ridlo atas ketentuan-Mu, berkahilah atas apa yang telah Engkau takdirkan. Amien...
</i></b></span></div>
</div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-30177052147803748402011-11-10T01:42:00.000+07:002012-01-10T02:58:25.982+07:00Pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPWlUz6M5UtOUBGgVy_3KXoTqMmdHzllfhL7jXzIkPM6nr6m4rzpB0cpXZnzMW20Sgswy3FFywsFg4o3uLUIt7nZRjNJMjbsjjmozodpoAUvJcCyvAZeBjPJq4OQuKV_fuWMsPm2jZTDY/s1600/wereng.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPWlUz6M5UtOUBGgVy_3KXoTqMmdHzllfhL7jXzIkPM6nr6m4rzpB0cpXZnzMW20Sgswy3FFywsFg4o3uLUIt7nZRjNJMjbsjjmozodpoAUvJcCyvAZeBjPJq4OQuKV_fuWMsPm2jZTDY/s320/wereng.JPG" width="240" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jenis wereng sing sering nggangu tanduran pari kuwe ana wereng batang coklat (WBC), wereng ijo, wereng punggung putih lan wereng loreng. ana sing nyerange batang, ana juga sing neng godong. jenis wereng loro neng ngarep kuwe sing paling ngrugikaken tandurane wong tani. apike yen pengin bisa ngendalikaken populasine (musnahaken jelas ora mungkin) kudu ngerti bioekologine. (kayane yen ditulis neng kene bisa ngoler-ngoler dawa nemen, mending gugling dewek bae wes).</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
kanggone aku sing esih bodho (ora bisa mikir kejeron), prinsip pengendaliane sich jane sederhana :</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<b><u>budidaya tanaman sehat</u></b> (yen sehat jare ora gampang kena hama/penyakit, digawe kena pun duwe kemampuan mempertahankan/memperbaiki)<br /><b><u>cara pengendalian dengan teknik budidaya</u></b> (cara kiye kanggo pencegahan tapi kadang2 dianggep remeh;<br /><ul style="text-align: left;">
<li>sanitasi lahan (jerami & sisa2 tandur dibakar) ben ilang sumber penularane</li>
<li>penanaman serempak, maksude ben bisa mutus siklus uripe wereng (angger ora bareng ya werenge mung pindah2 tok)</li>
<li>penggunaan varietas tahan, pari sebangsa ketan, pari hibrida, pandan wangi kuwe rentan kena wereng</li>
<li>tanam sistem legowo dg jarak tanam ideal (sirkulasi udara apik, sinare srengenge bisa anjog neng ngingsor)</li>
<li>penggunaan pupuk berimbang (antara kebutuhan karo ketersediaane sar ser lah, kurang ya ora apik, kakehen juga ora bagus), yen kakehen urea (nitrogen) tandure tah apik, lemu, ijo royo-royo, godonge nggyubud tapi lingkungan sekitare pertanaman dadi lembab (wereng paling demen neng panggonan sing kayak kuwe)</li>
<li>pengairan berselang (maksude dudu nganggo selange diesel tapi kadang disat kadang digenangi), soale angger terus2an tergenang akhire juga lembab neng sekitar pertanaman.</li>
</ul>
<b><u>pengendalian dg cara biologis</u></b>
cara kiye asline memanfaatna musuh alamine (kelingan rantai makanan khan?)<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>predator, kewan2 sing gelem mangani wereng, contone kinjeng (capung), bancet/katak, kepik/kumbang helm (jenise akeh nemen, slh sijine sing kayak neng foto profilku), gonggo/laba-laba/garanggati, lawet/sriti</li>
<li>jamur entomopatogenik, ana beberapa jenis jamur sing bisa urip neng awake serangga, contone jamur Beuveria bassiana (tersedia isolate kanggo diperbanyak)
cara kiye asline murah tur efektif, cuma sayang kadang wong tani kurang teliti, malah ana sing nganggep yen serangga sing neng sawah ya hama, padahal ora mesti</li>
</ul>
<b><u>pengendalian nganggo pestisida</u></b>
yen kanggo pencegahan, coba bae kanggo jenis pestisida nabati (sekang tanaman), sing cocok kanggo wereng kuwe mbako (tembakau), godong/ektrak biji sirsak juga lumayan
carane direndem neng banyu/fermentasikan 3-5 hari (makin suwe tambah apik), tambahi detergen setitik
nah..., angger populasine wis akeh (sadurunge umur 1 bln wis ana 5 ekor wereng per rumpun apa yen wis 1 bln lbh ditemukan 20 ekor per rumpun) gagiyan disemprot nganggo pestisida sintetik (kimia). angger kanggo wereng (sasarane), direkomendasikan nganggo :</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>pesitisida sing bahan aktife <b>BUPROFEZIN</b>, contohe APPLAUD, cara kerjane kontak (kudu kena sasarane, angger pari wis rapet ya kudu diwiyak disit utawa ngganggo spuyer sing jantung ben muncrate adoh). apike bahan aktif mau bisa matine wereng sing kena, juga bisa mbengkerna endoge, cuma sayange penekanan populasine mandan alon (ora pel bek, wereng sing kena ora langusg nggudag)</li>
<li>pestisida sing bahan aktife <b>BPMC</b>, contohe BAYCARB (wong tani biasa ngarani bayer), BASSA dll (akeh nemen merek dagange). cara kerjane juga kontak, dadi kudu kena sasarane, yen ora kena ya werenge telang teleng bae, malah ndean karo njoged wkekekek</li>
<li>pestisida sing bahan aktife <b>MIPC</b>, contohe MIPCIN, MIPCINTA dll. cara kerjane mirip BPMC</li>
<li>pestisida sing bahan aktife <b>TIAMETOKSAM</b>, contohe ACTARA. cara kerjane sistemik, racun bisa mlebu neng tandur tur bisa ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman, dadi meskipun nyemprote neng nduwur (ora kena werenge) tapi yen tandure dihisap wereng ya bakale keracunan. keunggulane luwih bersih cuma sayang regane lumayan larang</li>
<li>pestisida sing bahan aktife <b>IMIDAKLOPRID</b>, contohe CONFIDOR, GAUCHO, WINDER. caar kerjane mirip tiametoksam tapi juga bisa mbengkerna endoge wereng</li>
<li>pestisida dengan bahan aktif anyar : ethiprol merek dagange CURBIX
catetan, sing penting yen nganggo pestisida sisntetik :</li>
</ul>
<ol style="text-align: left;">
<li>aja sekali-kali nganggo pestisida sing bahan aktife golongan piretroid (permetrin, sipermetrin, beta siflutrin, lamda sihalotrin, delta metrin), meskipun pel bek (knock down effect) tapi bahaya lantaran cepet nimbulna resurgensi (ledakan hama kedua) & resistensi (wereng dadi kebal), sifate panas dadi endoge wereng cepet netes tur spektrume luas (bisa mateni musuh alami)</li>
<li>kudu tepat dosis, tepat waktu & tepat cara aplikasine</li>
<li>yen pan dicampur, sing apik sing cara kerjane ora pada (kontak dan sistemik)
kuncine pengendalian kuwe ana neng PENGAMATAN (tanaman, lingkungan, populasi hama karo musuh alamine)</li>
</ol>
</div>
</div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-81639773394340744042011-10-09T23:42:00.000+07:002011-10-09T23:42:02.083+07:00PESTISIDA NABATI (bagian 3)<span class="fullpost"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio3bnpJz8jK3AncdRPjoYUgFglce-X3OBYKOtmQxEUhtGkXc0C7Ag-euwXYuTbYEYkpncMvgDYtAUuDNFJPQ7yS0AmZe5_YiJ6dDWzHF_oRTDTJWE336XpPCOABXoRw9rbzp7uJZAVpXY/s1600/bioinfus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="125" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio3bnpJz8jK3AncdRPjoYUgFglce-X3OBYKOtmQxEUhtGkXc0C7Ag-euwXYuTbYEYkpncMvgDYtAUuDNFJPQ7yS0AmZe5_YiJ6dDWzHF_oRTDTJWE336XpPCOABXoRw9rbzp7uJZAVpXY/s320/bioinfus.jpg" /></a></div><br />
Jika pestisida didefinisikan sebagai semua bahan atau campurah bahan, baik kimia maupun biologi yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu, maka penggunaan pestisida hampir tidak bisa dipisahkan dari sistem usaha tani yang dikelola secara intensif -dimana produktivitas dan indeks panen menjadi preferensinya-. Namun konotasi pestisida telah bergerser, lebih sempit dan diartikan sebagai bahan/senyawa kimia sintetis yang merugikan, baik terhadap agroelosistem maupun kesehatan (termasuk deposit dan residunya). Ini bukan tanpa alasan, bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida sintetis organik/anorganik yang tidak tepat dapat memunculkan masalah-masalah baru.<br />
</span><br />
Dalam sistem pangan organik, sesuai Standar Nasional Indonesia SNI_6729-2010 (revisi SNI_01-6729-2002) salah satu bahan yang dibolehkan untuk pengendalian OPT dan penyakit tanaman adalah Pestisida Nabati (Tabel B.2-A). SNI Sistem Pangan Organik bisa diunduh di <a href="http://sisni.bsn.go.id/index.php/sni/Sni/download/10438">sini</a>.<br />
<br />
Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Kandungan alkaloid atau atsiri yang ada dalam tumbuhan (daun, akar, umbi, rimpang, batang, kulit, bunga dan biji) mempunyai efek antifeedant, repelant, attractant, ovisidal dan larvisidal.<br />
<br />
Tumbuhan-tumbuhan yang sering digunakan sebagai pestisida nabati, antara lain :<br />
<b>Daun </b>: Nimba (<i>Azadirachta indica</i>), Mindi (<i>Melia azedarach</i>), Sirsak<br />
<b>Biji </b>: Mahoni (<i>Swietenia sp</i>), Bengkoang<br />
<b>Batang </b>(kayu, kulit) : pasak bumi, pinus, bratawali, serai<br />
<b>Akar </b>: Tuba, Babadotan<br />
<b>Rimpang </b>: Lempuyang, jeringau<br />
<b>Umbi </b>: Gadung, bawang putih<br />
<b>Bunga </b>: Krisan, Selasih<br />
<b>Buah </b>: Mengkudu, Maja<br />
<br />
<b>Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati</b><br />
<br />
Dalam konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) maupun system pertanian organic, pestisida nabati merupakan salah satu alternative untuk mengendalikan OPT. Ini karena pestisida nabati mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :<br />
- Mudah dan cepat terdegradasi oleh sinar matahari, sehinggu tidak meninggalkan deposit/residu yang berbahaya bari manusia<br />
- Pengaruhnya cepat yaitu menggangu/menghentikan nafsu makan serangga, meskipun jarang langsung menyebabkan kematian<br />
- Toksisitas rendah sehingga tidak berbahaya terhadap binatang ternak, kesehatan manusia maupun jasad non sasaran<br />
- Efektif mengendalikan OPT yang telah resisten terhadap pestisida kimia sintetis<br />
- Fitotoksisitas rendah sehingga tidak menggangu tanaman<br />
- Spektrum pengendalian luas (racun lambung dan ravun syaraf)<br />
- Murah dan mudah dibuat oleh petani<br />
<br />
Namun demikian, penggunaan pestisida juga memiliki kelemahan, yaitu :<br />
- Cepat terurai, sehingga interval aplikasinya harus sering<br />
- Daya racun rendah, sehingga OPT tidak langsung mati<br />
- Ketersediaan bahan terkadang menjadi kendala<br />
<br />
<b>Pembuatan Pestisida Nabati</b><br />
<br />
Pembuatan pestisida nabati tidak terlampau sulit, di dunia maya pun banyak artikel-artikel yang berkenaan dengan pestisida nabati, baik bahan-bahannya, cara pembuatan, cara aplikasi maupun manfaatnya, yang paling sering kita dengar adalah dengan mengekstraksinya atau bahkan hanya direndam saja.<br />
<br />
Ada beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan, yakni bahwa bahan-bahan atau senyawa yang bersifat pestisidal dalam tumbuhan seringkali berupa minyak atau lemak/sterol, alkaloida, terpen/terpenoid, senyawa fenolik atau senyawa benzoat/sinamat/turunan koumarin yang mudah larut dalam pelarut organik. Sebaliknya, kandungan bahan larut air yang bersifat racun jarang dijumpai. Jadi untuk mendapatkan pestisida nabati yang baik, semestinya tidak cukup dilumat/dihaluskan lalu direndam. pelarut organik umum digunakan dalam proses tersebut seperti alkohol (terutama metanol), asetonitril, heksan, khloroform, petroleum eter, bensen atau ligroin.<br />
<br />
Ekstraksi bahan bisa langsung dilakukan jika menggunakan alat soxhlet. Jika tidak ada, maka bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :<br />
<b>Pengeringan</b>, bisa dengan penjemuran atau dipanaskan dalam oven dengan suhu di bawah 50°Celcius sehingga berat bahan tinggal setengahnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar bahan-bahan nabati adalah air.<br />
<b>Maserasi</b>, penghancuran atau pelumatan bahan dalam pelarut organik (contoh metanol). Perbandingan antara bahan dan pelarutnya adalah 1 : 4 (satuan berat/volume)<br />
<b>Filtrasi</b>, campuran bahan terlarut kemudian disaring menggunakan corong buchner dilapisi kertas saring. Sisa penyaringan dibuang, sementara hasil penyaringan (filtrat) diuapkan dengan evaporator dalam suhu 40°Celcius sampai volume minimum (disebut F1). Selanjutnya, filtrat tersebut dimasukkan ke dalam corong funnel, kemudian ditambahkan kloroform dan air dengan perbandingan 3xF1 : 4xF1 (satuan volume). Campuran tersebut ditambahi NaCl sebanyak 0,7%-nya, didiamkan selama 24 jam sampai terjadi pemisahan antara air dan metanol kloroform (disebut F2). Selanjutnya, metanol kloroform diuapkan lagi dengan evaporator pada suhu 40°Celcius sampai volume tetap (F3). Ekstrak siap digunakan dengan pelarut aseton.<br />
<b>Uji toksisitas</b>, pengujian efikasi ekstrak pada berbagai konsentrasi sehingga menyebabkan mortalitas jasad sasaran setengahnya (Lethal Concentrate : LC50).<br />
<br />
<b>Catatan :</b><br />
- untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya ekstrak dimurnikan dahulu, namun prosesnya cukup panjang (mungkin bisa diposting lain waktu)<br />
- pelarut organik yang digunakan termasuk jenis bahan yang dibolehkan dalam SNI Sistem Pangan OrganikGigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-49330034245677481632011-08-05T01:29:00.000+07:002011-08-05T01:29:20.028+07:00PENYAKIT BUSUK LEHER<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWesBG8VFmuXRK_xcTI_u8FahBsswbl3Q_n1DmEcz1DGehW2Wh0Nzvs0BdXDIu_GWa-vP64H-0RIjjxcD7zz5VQAiYNfpyR201NkFaXl451jp8VJqnqUgWn_klZcDeGkRuiOf6gMnbFd4/s1600/blast.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWesBG8VFmuXRK_xcTI_u8FahBsswbl3Q_n1DmEcz1DGehW2Wh0Nzvs0BdXDIu_GWa-vP64H-0RIjjxcD7zz5VQAiYNfpyR201NkFaXl451jp8VJqnqUgWn_klZcDeGkRuiOf6gMnbFd4/s320/blast.jpg" /></a></div><br />
Tidak diperkirakan sebelumnya, tanaman padi yang tumbuh dan berkembang baik pada awal pertumbuhannya mendadak rusak ketika memasuki pertengahan fase pengisian (dough grain stage) oleh karena serangan jamur <i>Pyricularia oryzae</i> (<i>P. grisea</i>). Jamur penyebab penyakit blas yang menyerang pada fase ini menyebabkan pangkal malai membusuk (disebut juga penyakit busuk leher). Infeksi pada malai yang baru keluar mengakibatkan bulir hampa (gejalanya mirip beluk oleh penggerek batang). Sedangkan infeksi susulan menjadikan gabah tidak terisi penuh dan akhirnya kering sebelum gabah masak secara fisiologis.<br />
<br />
Sedikit ilustrasi tersebut menggambarkan betapa meruginya petani apabila penyakit ini menyerang tanaman padi. Dampak secara langsung adalah produktivitas tanaman tidak bisa optimal (dalam banyak referensi menyebutnya terjadi penurunan produksi hingga 70%). Perbedaan tingkat serangan dapat menurunkan hasil (secara kuantitas) 30 – 50%. Akibat lain dari serangan penyakit ini adalah bahwa bulir yang tidak terisi penuh atau belum masak secara fisiologis menjadikan persentase beras pecah dan beras kapur lebih banyak. Kerugian secara kualitatif ini mengakibatkan nilai ekonominya turun.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
Kejadian ini memang tidak diduga sebelumnya mengingat pada pertumbuhan vegetatifnya tak tampak gejala serangan <i>Pyricularia oryzae</i> pada daun yang dicirikan dengan adanya bercak belah ketupat pada daun. Pemberian pupuk juga tidak banyak apalagi berlebihan, demikian juga suhu yang panas dipadukan dengan sistem tanam jajar legowo sangat sedikit memberi peluang bagi perkembangan cendawan ini. Pengendalian secara biologis menggunakan jamur antagonis (<i>Trichoderma sp.</i>) pun telah diupayakan untuk menghambat perkembangan jamur-jamur patogenik. Jadi ketika terjadi serangan penyakit busuk leher yang cukup tinggi, bisa disimpulkan bahwa permasalahannya pada ketehanan genetik tanaman alias varietasnya rentan terhadap penyakit blas.<br />
<br />
<b><i>Pyricularia oryzae</i></b><br />
<br />
Dengan pertimbangan resiko yang diakibatkan serangan penyakit blas, maka untuk mengetahui teknik pengendalian terpadu perlu mengenal terlebih dahulu penyebab penyakit blas/bercak belah ketupat atau penyakit busuk leher.<br />
<br />
<b>Bioekologi</b><br />
<br />
Cendawan ini mempunyai konidiofor panjang bersekat, jarang yang bercabang, tunggal, berwarna kelabu dan membentuk konidium yang berbentuk bulat telur dengan ujung runcing. Jamur ini menghasilkan enzim proteolitik untuk mempermudah menembus dinding sel tanaman inang. Konidianya berbentuk seperti buah alpokat dan bersel tiga, lepas dari tangkainya pada malam hari saat ada embun dan angin. Penyebarannya bisa melalui benih dan angin. Sisa-sisa tanaman dan inang alternatifnya menjadi sumber penularan bagi pertanaman padi berikutnya, karena miselia jamur ini dapat bertahan selama setahun. Spora yang berasal dari tanaman terinfeksi dapat menyebar dan dalam jarak 2 km dari inokulum awal masih bisa menginfeksi tanaman sehat.<br />
Fase penetrasi spora cendawan ini cukup singkat sekitar 6 jam, menginfeksi melalui stomata dan periode laten untuk memproduksi kembali spora juga sangat pendek yaitu 4 hari. Dalam setiap bercak bisa menghasilkan 2000 – 6000 spora setiap hari yang berlangsung selama 10 – 14 hari.<br />
<br />
<b>Faktor pembatas</b><br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi perkembangan <i>Pyricularia oryzae</i> adalah suhu dan kelembapan. Jamur ini tumbuh dan berkembang baik pada suhu 28 derajat celcius dengan kelembapan sekitar 90%. Selain kedua faktor itu, pemicu lainnya adalah pemberian pupuk nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi dan lemahnya jaringan tanaman sehingga mudah bagi jamur untuk menginfeksi tanaman.<br />
<br />
<b>Gejala serangan</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLjMjfjOO9Pg0rbSABzZ4KRaBj-ym1UsGl4OoXpUztPOnXyffxnbgQB_2uPWnStQpbrF3dA9MxGjl7OyxzohWHwAOCv5c1d8Nx9datUZQv4IizTyZiIJDa3oi54mLY-5MpcVhk5OQ8hQU/s1600/blas+daun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="184" width="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLjMjfjOO9Pg0rbSABzZ4KRaBj-ym1UsGl4OoXpUztPOnXyffxnbgQB_2uPWnStQpbrF3dA9MxGjl7OyxzohWHwAOCv5c1d8Nx9datUZQv4IizTyZiIJDa3oi54mLY-5MpcVhk5OQ8hQU/s320/blas+daun.jpg" /></a></div><br />
Jamur yang menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher).<br />
<br />
<b>Teknik pengendalian</b><br />
<br />
Dengan potensi biologi yang sangat cepat berkembang biak pada kondisi idealnya, maka kewaspadaan terhadap serangan penyakit blas menjadi dasar untuk menentukan teknik pengendaliannya. Dari sedikit uraian di atas, maka strategi untuk mengendalikan penyakit blas dan busuk leher antara lain :<br />
Sanitasi lahan dari sumber infeksi, membakar jerami tanaman yang terserang penyakit serta membersihkan gulma atau inang alternatifnya.<br />
<br />
<i>Penggunaan varietas tahan</i><br />
<br />
<i>Perlakuan benih</i> dengan fungisida berbahan aktif <b>Trycyclazole, Pyoguilon dan Benomyl</b><br />
<br />
<i>Pengaturan jarak tanam</i>, tanaman yang terlalu rapat menyebabkan pertanaman rimbun dan iklim mikronya menjadi lembab.<br />
<br />
<i>Pemupukan berimbang</i><br />
<br />
<i>Penggunaan agensia hayati</i>, jamur antagonis seperti <i>Trichoderma harzianum, Chaetomium globosum</i> dan <i>Gliocladium roseum</i> dapat menghambat perkembangan <i>Pyricularia oryzae</i><br />
<br />
<i>Penyemprotan dengan fungisida</i> yang berbahan aktif <b>Edifenphos, Tetraclorophthalide, Kasugamycine, Isopprotionalane atau perpaduan benomyl dan mancozeb</b><br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-64447260663009385592011-07-23T03:43:00.000+07:002011-07-23T03:43:36.291+07:00PESTISIDA (Bagian 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAPrAniGE9ssrkSm8Jvkhi7GrzTlCUNayu_YzwbVdVtjSDv-dxPSdS01j0N0ZKT8sDVf8P9gQhhQbzecJivep2Ln6liNCYBZVZZXZK6C5A2U1KylnaNBhLltoJZAgw2YYqWZQsu-j_djo/s1600/buku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAPrAniGE9ssrkSm8Jvkhi7GrzTlCUNayu_YzwbVdVtjSDv-dxPSdS01j0N0ZKT8sDVf8P9gQhhQbzecJivep2Ln6liNCYBZVZZXZK6C5A2U1KylnaNBhLltoJZAgw2YYqWZQsu-j_djo/s400/buku.jpg" /></a></div><br />
Penggunaan pestisida secara bijaksana adalah kalimat paling sering terdengar saat memaparkan teknik pengendalian kimiawi. Prinsipnya bahwa pestisida sebagai alternatif pengendalian OPT harus digunakan secara tepat, tepat sasaran dan jenisnya, tepat dosis/konsentrasinya, tepat waktu dan tepat cara/aplikasinya. Selain efikasi pestisida (efektifitasnya terhadap OPT sasaran), yang menjadi pertimbangan lain dalam penggunaan pestisida adalah harga (efisiensi usaha tani). Apabila teknik pengendalian lain tidak mampu menurunkan populasi OPT secara cepat (ambang pengendalian) dan berimbas pada turunnya nilai ekonomi yang disebabkan oleh kerusakan tanaman/kehilangan hasil (ambang ekonomi) akibat serangan OPT, maka penggunaan pestisida bisa direkomendasikan. Disamping itu, harga juga bisa dijadikan pertimbangan lain dalam pemilihan pestisida yang sejenis. Berkaitan dengan pemilihan pestisida yang akan digunakan untuk pengendalian OPT, alangkah baiknya mengenal penggolongan atau klasifikasi pestisida.<br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
<b>KLASIFIKASI PESTISIDA</b><br />
Pengelompokan atau klasifikasi pestisida didasarkan atas beberapa macam cara. Menurut jasad sasarannya, pestisida dibagi atas beberapa macam kelompok, antara lain :<br />
• <i>Insektisida</i> : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas jasad pengganggu yang berupa serangga. Contoh : Bassa 50 EC Kiltop 50 EC dan lain-lain.<br />
• <i>Nematisida</i> : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas jasad pengganggu yang berupa nematode atau cacing-cacing parasit yang biasa menyerang perakaran tanaman. Contoh : Furadan 3 GR.<br />
• R<i>odentisida</i> : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas binatang-binatang mengerat, seperti misalnya tupai, tikus. Contoh : Klerat RM, Racumin, Caumatatralyl, Bromodoiline dan lain-lain.<br />
• <i>Herbisida</i> : adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma (tanaman pengganggu). Contoh : Ronstar ODS 5/5 Saturn D.<br />
• <i>Fungisida</i> : racun yang digunakan untuk mengendalikan penyakit disebabkan oleh cendawan (jamur). Contoh : Rabcide 50 WP, Kasumin 20 AB, Fujiwan 400 EC, Daconil 75 WP, Dalsene MX 2000.<br />
• <i>Akarisida</i> : yaitu racun yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu yang berupa akarina atau tungau. Contoh : Mitac 200 EC, Petracrex 300 EC, Samite 135 EC.<br />
• <i>Bakterisida</i> : yaitu pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penykit tanaman yang disebabkan oleh bakteri. Contoh : Ffenazin-5-oksida (Staplex 10 WP).<br />
• Dan lain-lain (Moluskisida, Avisida, Piscisida)<br />
<br />
Dari cara penggunaannya, ada pestisida yang penggunaanya dengan disemprotkan, dibenamkan, ditaburkan, dioleskan, disuntikan dan lain-lain. Berdasarkan cara aksi atau cara masuknya pestisida dalam jasad sasaran (mode of action), ada beberapa kelompok pestisida, yaitu :<br />
• <i>Racun perut/lambung</i> : bahan racun akan merusak dalam jumlah besar dalam perut, usus atau sistem pencernaan jasad sasaran setelah pestisida masuk tertelan.<br />
• <i>Racun kontak</i> : pestisida yang bersifat membunuh atau mengganggu perkembangbiakan bila racun mengenai jasad sasaran, baik secara langsung mengenai tubuh sasarannya maupun karena tertinggal/menempel pada permukaan daun/bagian tanaman atau pada tempat-tempat yang biasa disinggahi OPT<br />
• <i>Racun nafas</i> : pestisida yang dapat meracuni jasad sasaran karena terhisap atau masuk ke dalam sistem pernafasannya. Bahan racun pestisida ini biasanya berbentuk gas atau bahan lain yang mudah menguap (fumigan)<br />
• <i>Racun syaraf</i> : pestisida yang cara kerjanya mengganggu sistem syaraf jasad sasaran<br />
• <i>Racun protoplasmik</i> : racun yang bekerja dengan cara merusak protein dalam sel tubuh jasad sasaran<br />
• <i>Racun sistemik</i> : pestisida yang dapat masuk ke dalam jaringan tanaman dan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman, sehingga bila dihisap, dimakan atau mengenai jasad sasarannya bisa meracuni. Jenis tertentu masuk menembus jaringan tanaman (translaminar).<br />
<br />
Berdasarkan kandungan bahan kimia dan sintesisnya, pestisida dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yakni :<br />
• Pestisida dengan bahan alami anorganik, contohnya : belerang dan kapur<br />
• Pestisida dengan bahan alami organik, misalnya : produk mikrobia dan nabati<br />
• Pestisida dengan bahan sintesis anorganik, seperti : prusi, Paris Green dan bubur bordeaux<br />
• Pestisida dengan bahan sintesis organik : hidrokarbon berkhlor, siklodien, organofosfat, karbamat, piretroid sintetik, bensilfenil urea, triazin, berbagai jenis pemikat buatan, dll<br />
<br />
Dari formulasinya, pestisida bentuknya bermacam-macam, antara lain :<br />
<i>1. Cair</i><br />
a. Cairan yang dapat diemulsikan (Emulsifeable Concentrate/EC, Transparent Emulsion Concentrates/TEC)<br />
b. Cairan yang dapat dilarutkan atau water-miscible liquids (Water-Soluble Concentrates/WSC, Liquid/L, Soluble Concentrates/SC, Soluble Liquid/SL)<br />
<i>2. Padat</i><br />
a. Tepung, yang dapat dilarutkan (Water Soluble Powder/SP), yang dapat bercampur dangan air/alcohol (Wettable Powder/WP), dengan pelarut padat (Flowable/F atau Sprayable suspension/S)<br />
b. Debu (Dust/D)<br />
c. Butiran (Granule/G)<br />
d. Umpan (Bait/B)<br />
<br />
Selain itu, ada juga yang menggolongkan pestisida berdasarkan sifat-sifatnya, misalnya atraktan (menarik/pemikat, biasanya sebagai perangkap), repelen (menolak kehadiran), antifedan (tidak disukai untuk dimakan).<br />
<br />
<b>KODE DAN KOMPONEN PESTISIDA</b><br />
Pestisida yang beredar dipasaran, dalam kemasannya dilengkapi dengan kode-kode baik berupa tulisan, simbol/warna maupun gambar (pictogram) yang menjelaskan kandungan, sifat, petunjuk penggunaan dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Setiap pestisida mencantumkan nama bahan aktif, formulasi, cara kerja, dosis atau konsentrasi serta cara penggunaannya.<br />
Contoh : Winder 25 WP, Winder adalah merek dagangnya, 25 adalah kandungan bahan aktifnya (25%), WP adalah formulasinya (tepung). Di dalam kemasannya tertera juga bahan aktif (imidakloprid) serta dosis penggunaan pada jasad sasaran.<br />
Agar lebih mengenal pestisida, perlu juga diketahui beberapa komponen yang terdapat di dalamnya (menyangkut sifat dan efikasinya) :<br />
• <i>Bahan aktif</i> adalah produk khemis yang mengandung kemampuan insektisidaladjuvant adalah bahan yang memperbaiki kualitas bahan formulasi insektisida (memperbaiki penetrasi/absorbsi)<br />
• <i>agensi antidrift</i> adalah senyawa yang dipergunakan untuk mengurangi jumlah droplet halus hasil suatu noselkarier adalah bahan inert yang berfungsi sebagai pelarut atau matriks bagi bahan aktif<br />
• <i>bahan kompatibel</i> adalah bahan yang dapat dicampur bersama tanpa mempengaruhi sifat masing-masing bahan<br />
• <i>agensi deflokulasi</i> dipergunakan untuk mencegah penggumpalan/agregasi suatu padatan dalam larutan semprot.<br />
• <i>emulsifier</i> adalah bahan surfaktan yang dipergunakan untuk menstabilkan suspensi caira dalam cair (mis. minyak dalam air)<br />
• <i>agensi pembusa</i> adalah bahan kimia yang menyebabkan insektisida menghasilkan busa, sehingga mengurangi drift.<br />
• <i>penetran</i> merupakan bahan additif atau adjuvan yang membantu insektisida bergerak bebas pada permukaan luar jaringan tanaman<br />
• <i>propelen</i> adalah bahan inert dalam produk bertekanan (aerosol)<br />
• <i>surfaktan</i> adalah bahan yang membantu mengefektifkan bahan penyelaras permukaan sasaran (emulsifier, bahan pembasah)--ada yang non-ionik (eter poliglikol dan oksida polietilen) ada yang ionik (anionik: SDS/kationik)<br />
• <i>suspensi</i> adalah partikel halus yang dilarutkan ke dalam cairan (termasuk juga emulsi) <br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-29284097203609607822011-07-09T00:48:00.000+07:002011-07-09T00:48:19.478+07:00PESTISIDA (Bagian 1)Masih teringat kalimat dari seorang kawan, “tak kan pernah ada perselisihan bila kita bisa melihat dengan kacamata orang lain”. Kalimat itu sering terlintas setiap kali berpikir tentang “pestisida”. Bagi sebagian petani yang telah menerapkan organik dalam budidayanya, pestisida (red-pestisida sintetik) seperti senjata yang tak perlu diakrabi. Namun buat petani lain justru paling sering ditanyakan ketika komoditas usaha taninya terserang OPT. Maka bila mereka bersanding dan duduk bersama, yang terjadi bisa saling diam atau mungkin perdebatan. Satu hal yang masih menjadi kendala dalam menanamkan kesadaran penggunaan pestisida secara bijaksana adalah pemahaman tentang pestisida secara utuh (kelemahan dan kelebihan). Albert Enstein tak berpikir teori relativitasnya akan berbuah bom atom yang sangat menghancurkan. Namun bukan berarti nuklir tak berguna. Sesuatu akan menjadi berarti bila digunakan semestinya, pada saat yang tepat dan tempat yang sesuai.<span class="fullpost"><br />
<br />
Demikian pula dengan pestisida, diperlukan untuk menyelamatkan tanaman budidaya bila musuh alami tak mampu menekan kerusakan akibat populasi OPT terlalu padat. Dalam era pembangunan pertanian dimana program intensifikasi menjadi titik beratnya, peningkatan populasi OPT sangat mungkin terjadi karena tanaman inangnya (host) selalu tersedia. Seperti diketahui bahwa sifat penekanan populasi oleh musuh alami berlangsung lama, sehingga pada komoditas tertentu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, keterlambatan dalam pengendalian bisa mengakibatkan kerugian.<br />
<br />
<b>Sejarah perkembangan pestisida</b><br />
<br />
Dari artinya, pestisida adalah semua bahan atau campurah bahan, baik kimia maupun biologi yang digunakan untuk mengendalikan (sida=cide=membunuh) jasad pengganggu (pest). Pada masa sebelum masehi, telah dikenal bongkah belerang sebagai fumigan dan penggunaan batu empedu kadal untuk membunuh cacing. Menjelang abad X masehi, bangsa cina telah menggunakan senyawa arsenik untuk membunuh serangga. Pada tahun 1700 – 1800, telah digunakan racun nikotin, piretrin dan rotenon. Pada era 1800 – 1900 telah ditemukan produk-produk petroleum, pestisida anorganik (CS2, HCN dan senyawa tembaga), serta penemuan senyawa organosintetik (2,4 –dinitro-6-cresol). Pada tahun 1930 – 1950, pestisida organik berkembang pesat (DDT dan derivatnya). Setelah tahun 1950, banyak pengembangan pestisida baru (golongan karbamat, piretroid sintetik dan sejenis hormon juvenil). Dewasa ini, pengembangan pestisida mengarah pada pengembangan bahan alam dan sintesis terarah yang bersifat atraktan, repelen atau yang berupa Zat Pengatur Tubuh Serangga (Insect Growth Regulator).<br />
<br />
Dalam buku Pestisida untuk Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang diterbitkan oleh Komisi Pestisida, hingga tahun 2010 ada 2048 merek dagang pestisida yang terdaftar di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah Zat Pengatur Tumbuh. Jumlah yang tak sedikit untuk menentukan kata “TEPAT” dalam menggunakan pestisida.<br />
<br />
(bersambung)<br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-30245490235128922682011-07-06T00:36:00.000+07:002011-07-06T00:36:02.002+07:00MADU SINGKONG<b><i>Tentang Madu Singkong</i></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidLtQ0HPW4hgjQemruImysJxggFEJuIpGuaFFOjxXVOmIl0gDqAez-VOezXb_VCho9HwuhFuqz7dGqlOp4_RBDS69PDjcGMYfC7W39ZwZ1zUtjgDg8QevBiFXvOtf40Y3oO8gDkoOu9dw/s1600/Pengolahan+singkong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="281" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidLtQ0HPW4hgjQemruImysJxggFEJuIpGuaFFOjxXVOmIl0gDqAez-VOezXb_VCho9HwuhFuqz7dGqlOp4_RBDS69PDjcGMYfC7W39ZwZ1zUtjgDg8QevBiFXvOtf40Y3oO8gDkoOu9dw/s400/Pengolahan+singkong.jpg" /></a></div><br />
Tulisan ini bersumber pada materi Pelatihan Pangan Olahan Non Beras/Non Terigu yang sajikan oleh Bapak Fachruddien Abdul Syukur, SP. Beliau adalah guru SMK Negeri 2 Slawi, salah satu staf pengajar di Program Studi Agribisnis Hasil Pertanian. Sebuah bahan presentasi yang menggerakkan untuk ditulis ulang dan dipublikasikan agar lebih banyak yang mengetahui. Diakui atau tidak, kenyataannya petani atau pelaku utama mengetahui suatu teknologi setelah beberpa tahun sejak ditemukan/dikembangkan oleh para peneliti atau lembaga penelitian/penkajian teknologi. Tidak berharap banyak, semoga tulisan ini bisa menjadi referensi buat teman-teman petani dalam mengelola usaha taninya (pengolahan hasil). Bagi para penyuluh dan pemerhati dunia pertanian, mudah-mudahan menjadi tambahan pengetahuan. Dan buat teman-teman yang telah mengetahuinya, silahkan dilengkapi bila banyak kekurangannya. Semoga bermanfaat.<br />
<span class="fullpost"><br />
Madu merupakan suplemen yang sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Buat anak-anak bisa membantu pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Bagi yang telah dewasa dan para orang tua, madu dapat menambah stamina tubuh dan meningkatkan vitalitas. Komposisi utama madu adalah glukosa, suatu kabohidrat yang dapat langsung diserap usus dan didistribusikan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi.<br />
<br />
Singkong adalah sumber utama karbohidrat bagi sebagian penduduk Indonesia setelah beras dan jagung. Karbohidrat yang ada di dalam singkong berupa pati yang dengan bantuan enzim dan pengaturan suhu yang tepat dapat dirubah menjadi glukosa.<br />
Madu singkong adalah glukosa hasil penguraian pati dari singkong. Madu singkong dapat langsung dikonsumsi sebagai suplemen dan sumber energi, juga dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan bioetanol, bahan permen, kecap, roti dan banyak lagi olahan dari madu singkong.<br />
<br />
<b><i>Singkong Segar</i></b><br />
<br />
Singkong atau ubi kayu mempunyai nama daerah yang bermacam-macam. Masyarakat Jawa ada yang menyebut telo, pohung, bodin dan lain-lain. Di Jawa Barat (sunda) istilah singkong biasa disebut sampeu, huwi dangdeur atau juga huwi jendral. Penduduk Ambon menyebutnya kasbek dan orang Padang mengenal dengan istilah lain umbi perancis.<br />
<br />
Untuk mendapatkan madu singkong yang baik mesti menggunakan singkong segar dengan kandungan pati yang cukup tinggi. Beberapa varietas singkong unggul yang direkomendasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan antara lain :<br />
• Adira-4, umur tanaman sekitar 8 bulan, potensi hasil 25 – 40 ton/Ha, kadar pati 25 – 30%<br />
• Malang-6, umur tanaman 9 bulan, rata-rata produksi 36,4 ton/Ha,kadar pati 25 – 32%<br />
• UJ-3, umur 8 bulan, produksi 30 – 40 ton/Ha, kadar pati 25 – 30%<br />
• UJ-5, umur berkisar 9 – 10 bulan, potensi hasil 25 – 38 ton/Ha dengan kadar pati 20 – 30%<br />
<br />
Keunggulan dari keempat varietas tadi adalah daunnya tidak mudah gugur pada saat kekeringan (musim kemarau), adaptif terhadap tanah ber-pH tinggi atau rendah serta memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi pada lingkungan padat populasi (persaingan dengan gulma maupun tanaman lain bila ditanam dengan pola tumpang sari).<br />
Singkong segar yang baik bisa didapat dari tanaman yang dibudidayakan dengan baik serta dipanen pada waktunya dan dengan penanganan yang baik pula. Beberapa hal yang berkaitan dengan keduanya, yaitu :<br />
• Menggunakan bibit baik, bibit berupa stek yang berasal dari batang tengah yang sudah berkayu, panjang 15-20 cm, berdiameter 2-3 cm, tanpa penyimpangan dan bagian ujungnya tidak percah atau terbelah (pemotongan menggunakan gergaji dengan alas batang pisang)<br />
• Agar akar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta terdistribusi secara merata, stek ditanam secara vertikal dengan kedalaman hingga 15 cm.<br />
• Sebelum dipanen, potong batang singkong dan sisakan sekitar 10 cm dari pangkalnya untuk memudahkan pencabutan.<br />
• Cabut tanaman dengan tangan atau pengungkit sehingga umbi dapat diangkat keluar dari tanah<br />
<br />
<b><i>Pembuatan Madu Singkong</i></b><br />
<br />
<b>Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan madu singkong</b><br />
1. Pisau<br />
2. Bak cucian<br />
3. Mesin pemarut<br />
4. Mesin pengaduk<br />
5. Panci stainless steel<br />
6. Pemanas elektrik<br />
<br />
<b>Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah :</b><br />
1. Singkong<br />
2. Alpha amylase<br />
3. Gluco amylase<br />
4. Arang aktif<br />
5. Kain saring<br />
<br />
<b>Proses pembuatan madu singkong (untuk 1 kg)</b><br />
• Kupas singkong segar dan ambil satu kilogram<br />
• Cuci singkong yang telah dikupas dengan air bersih<br />
• Hancurkan dengan mesin pemarut<br />
• Tambahkan 500 ml air kemudian diaduk dan disaring<br />
• Tambahkan lagi 500 ml air pada ampas kemudian diaduk dan disaring<br />
• Tampung kedua santan hasil perasan di atas pada panci stainless steel<br />
• Tambahkan 1 ml enzim alpha amylase dan aduk hingga homogen<br />
• Panaskan sambil tetap diaduk hingga suhu mencapai 80-90 derajat celcius dan pertahankan selama 1 jam<br />
• Turunkan suhunya sehingga 60 – 70 derajat celcius<br />
• Tambahkan dengan 1 ml enzim gluco amylase dan aduk secara merata<br />
• Pertahankan suhu 60 – 70 derajat celcius selama 24 jam<br />
• Tambahkan arang aktif 2 gram dan diaduk secara merata selama 30 menit<br />
• Saring menggunakan kertas saring atau saringan bertekanan<br />
• Panaskan hasil penyaringan tadi sehingga suhu mencapai 80 – 90 derajat celcius sampai volumenya berkurang sepertiga bagian dan cairan menjadi kental<br />
• Larutan kental ini adalah madu singkong yang diinginkan<br />
• Kemas madu singkong dalam botol atau plastik<br />
<br />
<b><i>Uji Mutu Madu Singkong</i></b><br />
<br />
Dengan pengujian secara fisik (tekstur berupa cairan kental), pengujian secara kimia (kandungan pati negatif, derajat keasaman 5,5, specific gravity 1,482 dan indeks rafratifnya 1,482) serta pengujian secara organoleptik (rasa manis) didapatkan hasil bahwa derajat penerimaan konsumen adalah baik atau dengan kata lain aman dikonsumsi dan bisa diterima konsumen.<br />
<br />
<b><i>Renungan</i></b><br />
<br />
Rasanya tidak wajar di negeri yang memiliki potensi sumber daya alam luar biasa ini sampai miskin penduduknya. Betapa tidak, kekayaan mineral dan bahan tambang yang melimpah, minyak bumi, ikan dan hasil laut, kayu dan hasil hutan tropis lain serta hasil bumi dan keanekaragaman botani yang begitu banyak. Belum lagi cerita keindahan alam yang mempesona, kekhasan budaya dan adat penduduknya, serta peradaban kuno yang bernilai seni tinggi. Ini menjadi daya tarik luar biasa buat dunia pariwisata jika dikembangkan dan dikelola dengan bijaksana.<br />
<br />
Namun kenyataan berkata lain, kesenjangan kaya dan miskin begitu lebar, banyak penduduk miskin di negeri ini yang tak mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat atas, tak bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarganya dan bahkan tidak sanggup memberikan asupan makanan yang cukup setiap harinya. Bagi yang menyaksikan ini, tentu akan bertanya “Bagaimana ini bisa terjadi? Apa mereka luput dari perhatian negara?”.<br />
<br />
Sementara di tempat lain, apartemen mewah tumbuh dimana-mana menggusur perkampungan-perkampungan kecil. Pasar-pasar swalayan, mall dan hypermarket menjamur memanjakan para warga yang kerasukan modernisasi dan budaya konsumtif. Demikian juga perkembangan dunia otomotif yang melesat cepat, sepeda motor, mobil bahkan kendaraan mewah laku bak kacang goreng di negeri ini. Kontras, buat mereka bisa merasakan ini semua, pasti tak akan percaya masih ada penduduk di negeri ini yang kelaparan, hidup tak normal akibat gangguan gizi, anak-anak usia sekolah berhamburan di jalan raya pada pagi dan siang hari untuk mengais rezeki.<br />
<br />
Ini fakta, entah karena kebijakan pembangunan yang tak menyentuh pada akar permasalahan, keadilan dan pemerataan yang tak berpihak bagi kaum proletar, sikap ketidakpedulian warga terhadap kondisi-kondisi seperti ini, mental penduduknya yang mudah terbuai oleh kekayaan alam, sikap malas karena alam masih memberikan kebutuhannya ataukah karena kebodohan yang telah tertanam sejak penjajahan dulu?<br />
<br />
Takkan habis bila didiskusikan di tempat ini, pun tidak memecahkan masalah apa-apa jika hanya dibahas, dibahas dan dibahas tanpa ada aksi konkret penduduknya. Ada hal-hal yang mungkin sepele tapi bisa dilakukan dan dapat membantu mengurai kekusutan permasalahan kesenjangan pendapatan warga yang hidup bawah garis kemiskinan dan warga yang berkecukupan. Bagi kaum marginal, <b>“teruslah berusaha dan berikan sentuhan teknologi dalam setiap karyanya, semoga bisa meningkatkan nilai ekonomi dan daya saingnya”</b>. Sementara buat lainnya <b>“berikan apresiasi yang lebih terhadap produk dalam negeri, perhatian dan dukungan kita akan memberikan branded bagi hasil kerja keras saudara kita”</b><br />
<br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-69526944766872422212011-07-03T00:34:00.000+07:002011-07-03T00:34:34.621+07:00FASE / STADIA PERTUMBUHAN TANAMAN PADI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy8jian5hYLa5SSlsm4bbyDoTsYg1Z7-1RsCsGUhiL8XFoMKBmS1AcqSfGcPjZ_Ry_cawxFQYI3j__fbwSRFhjS_OnGIsSn8axHyDim9VfFFzjxpmRqbgDHixqroeEp0xoXhMcxGMjNnE/s1600/fase+pertumbuhan+padi.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="280" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy8jian5hYLa5SSlsm4bbyDoTsYg1Z7-1RsCsGUhiL8XFoMKBmS1AcqSfGcPjZ_Ry_cawxFQYI3j__fbwSRFhjS_OnGIsSn8axHyDim9VfFFzjxpmRqbgDHixqroeEp0xoXhMcxGMjNnE/s400/fase+pertumbuhan+padi.jpg" /></a></div><br />
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi adalah pemeliharaan (teknik budidaya). Buat petani, cara bercocok tanam bukan hal yang sulit, namun untuk memelihara tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya baik tidaklah gampang. Bisa jadi pengalaman dari kebiasaan usaha tani adalah kunci keberhasilan untuk memperoleh produktivitas tanaman yang tinggi. Meski demikian, buat kita yang masih baru menekuni dunia pertanian tentu tak berharap harus melewati waktu yang cukup panjang untuk mendapatkan guru yang terbaik (pengalaman) itu.<br />
<br />
Ada pendekatan yang cukup efektif untuk menentukan tindakan budidaya yang tepat yaitu dengan memahami fase pertumbuhan tanaman padi, sedari penyemaian benih hingga panen. Setiap fase pertumbuhan mempunyai kekhasan yang dengannya kita bisa mengetahui saat-saat penting (kritis) bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, memahami kebutuhan tanaman ketika itu dan tindakan perlindungan sehingga setiap fase bisa berlangsung dengan baik.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
Fase-fase pertumbuhan tanaman padi berikut disajikan berdasarkan informasi/data dan karakteristik IR64, varietas unggul berdaya hasil tinggi, semidwarf (tinggi sedang), namun secara umum berlaku juga untuk varietas lainnya.<br />
Secara garis besar, fase pertumbuhan tanaman padi dibagi menjadi 2 (dua) bagian yakni fase vegetatif dan fase generatif, namun ada yang membagi lagi fase generatifnya menjadi fase reproduktif dan pematangan.<br />
<br />
Di daerah tropis, fase reproduktif berlangsung lebih kurang 35 hari , sedangkan fase pematangannya sekitar 30 hari. Perbedaan umur tanaman ditentukan oleh perbedaan panjang fase vegetatif. Sebagai contoh, IR64 yang matang dalam 120 hari mempunyai fase vegetatif 55 hari, sedangkan varietas berumur dalam yang matang dalam 150 hari fase vegetatifnya 85 hari.<br />
<br />
<b>FASE VEGETATIF</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToOem8K6lKsSGV-RIU_4AF8fbjRqW4-bz8jCbRdYZ49yVsLConvYtzL7fqYdOwvB4_5kBDgkVVbmISzdi5A9PE6vUjo5lvJnmQgKzwjj3hyNn4IHMezeHVNm0uNAqmDh47YjZFF7Q8VE/s1600/STADIA+VEGETATIF.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="388" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToOem8K6lKsSGV-RIU_4AF8fbjRqW4-bz8jCbRdYZ49yVsLConvYtzL7fqYdOwvB4_5kBDgkVVbmISzdi5A9PE6vUjo5lvJnmQgKzwjj3hyNn4IHMezeHVNm0uNAqmDh47YjZFF7Q8VE/s400/STADIA+VEGETATIF.jpg" /></a></div><br />
<br />
Fase vegetatif adalah awal pertumbuhan tanaman, mulai dari perkecambahan benih sampai primordia bunga (pembentukan malai).<br />
<br />
<i>Tahap Perkecambahan benih (germination)</i><br />
<br />
Pada fase ini benih akan menyerap air dari lingkungan (karena perbedaan kadar air antara benih dan lingkungan), masa dormansi akan pecah ditandai dengan kemunculan radicula dan plumule. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih adalah kelembaban, cahaya dan suhu. Petani biasanya melakukan perendaman benih selama 24 jam kemudian diperam 24 jam lagi. Tahan perkecambahan benih berakhir sampai daun pertama muncul dan ini berlangsung 3-5 hari.<br />
<br />
<i>Tahap Pertunasan (seedling stage)</i><br />
<br />
Tahap pertunasan mulai begitu benih berkecambah hingga menjelang anakan pertama muncul. Umumnya petani melewatkan tahap pertumbuhan ini di persemaian. Pada awal di persemaian, mulai muncul akar seminal hingga kemunculan akar sekunder (adventitious) membentuk sistem perakaran serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar seminal sementara. Di sisi lain tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap awal pertumbuhan sampai terbentuknya 5 daun sempurna yang menandai akhir fase ini.<br />
<br />
Dengan demikian pada umur 15 – 20 hari setelah sebar, bibit telah mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat. Pada kondisi ini, bibit siap dipindahtanamkan.<br />
<br />
<i>Tahap Pembentukan anakan (tillering stage)</i><br />
<br />
Setelah kemunculan daun kelima, tanaman mulai membentuk anakan bersamaan dengan berkembangnya tunas baru. Anakan muncul dari tunas aksial (axillary) pada buku batang dan menggantikan tempat daun serta tumbuh dan berkembang. Bibit ini menunjukkan posisi dari dua anakan pertama yang mengapit batang utama dan daunnya. Setelah tumbuh (emerging), anakan pertama memunculkan anakan sekunder, demikian seterusnya hingga anakan maksimal.<br />
<br />
Pada fase ini, ada dua tahapan penting yaitu pembentukan anakan aktif kemudian disusul dengan perpanjangan batang (stem elongation). Kedua tahapan ini bisa tumpang tindih, tanaman yang sudah tidak membentuk anakan akan mengalami perpanjangan batang, buku kelima dari batang di bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm sebelum pembentukan malai. Sementara tanaman muda (tepi) terkadang masih membentuk anakan baru, sehingga terlihat perkembangan kanopi sangat cepat. Secara umum, fase pembentukan anakan berlangsung selama kurang lebih 30 hari.<br />
Pada tanaman yang menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung) periode fase ini mungkin tidak sampai 30 hari karena bibit tidak mengalami stagnasi seperti halnya tanaman sistem tapin yang beradaptasi dulu dengan lingkungan barunya sesaat setelah pindah tanam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFJGJRIxIbwvO9IjiDyxMsyJmtmFSIXT62lF59HLmf57CMCRViG_OCEI-Oss4clV5uvVCSwu4eh7tqogaZollvh9aa80qeGEtuN4kev4SRQCG_9PKybXGgJaLrzLlFmNWCBKF_43kcRWU/s1600/perpanjangan+batang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="400" width="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFJGJRIxIbwvO9IjiDyxMsyJmtmFSIXT62lF59HLmf57CMCRViG_OCEI-Oss4clV5uvVCSwu4eh7tqogaZollvh9aa80qeGEtuN4kev4SRQCG_9PKybXGgJaLrzLlFmNWCBKF_43kcRWU/s400/perpanjangan+batang.jpg" /></a></div><br />
<br />
Penggunaan pupuk nitrogen (urea) berlebihan atau waktu aplikasi pemupukan susulan yang terlambat memicu pembentukan anakan lebih lama (lewat 30 hst), namun biasanya anakan yang terbentuk tidak produktif.<br />
<br />
<b>FASE GENERATIF</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm4SXJHXO73H697cgd74JHatR8UHvRCSY8yez9iYBKYj_3X3TxS9KtxhQnkt-8OX-DE8OE22QLtMJbHunkI0H3Ae5vuzrhvpotUCxmzphAe1NKQvDzuAs9OBpEW6ypQVZdO14GHZrdPxY/s1600/fase+generatif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="400" width="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm4SXJHXO73H697cgd74JHatR8UHvRCSY8yez9iYBKYj_3X3TxS9KtxhQnkt-8OX-DE8OE22QLtMJbHunkI0H3Ae5vuzrhvpotUCxmzphAe1NKQvDzuAs9OBpEW6ypQVZdO14GHZrdPxY/s400/fase+generatif.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Fase Reproduktif</b><br />
<br />
<i>Tahap Inisiasi Bunga / Primordia (Panicle Initiation)</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFl2XyT-6QyGoQ3sloX8AIWLhCuD7LVhbSZNbpSKaee3bm4NG81WQTVM56NLS9r_37BTt5zy1jPnOhpmmJiIW95QlHkI2p18hWIxK9qZKq3ubb-r6kj2ZnC7t486K3RIGV3SgDYsIFJDM/s1600/inisiasi+bunga.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="400" width="399" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFl2XyT-6QyGoQ3sloX8AIWLhCuD7LVhbSZNbpSKaee3bm4NG81WQTVM56NLS9r_37BTt5zy1jPnOhpmmJiIW95QlHkI2p18hWIxK9qZKq3ubb-r6kj2ZnC7t486K3RIGV3SgDYsIFJDM/s400/inisiasi+bunga.jpg" /></a></div><br />
Perkembangan tanaman pada tahapan ini diawali dengan inisiasi bunga (panicle initiation). Bakal malai terlihat berupa kerucut berbulu putih (white feathery cone) panjang 1,0-1,5 mm. Pertama kali muncul pada ruas buku utama (main culm) kemudian pada anakan dengan pola tidak teratur. Ini akan berkembang hingga bentuk malai terllihat jelas sehingga bulir (spikelets) terlihat dan dapat dibedakan. <br />
Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge). Penggembungan daun bendera ini disebut bunting sebagi tahap kedua dari fase ini (booting stage). <br />
<br />
<i>Tahap Bunting (booting stage)</i><br />
<br />
Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non-produktif terlihat pada bagian dasar tanaman.<br />
<br />
<i>Tahap Keluar Malai (heading stage)</i><br />
<br />
Tahap selanjutnya dari fase ini adalah tahap keluar malai. Heading ditandai dengan kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun. <br />
Akhir fase ini adalah tahap pembungaan yang dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan.<br />
<br />
<i>Tahap Pembungaan (flowering stage)</i><br />
<br />
Pada pembungaan, kelopak bunga terbuka, antera menyembul keluar dari kelopak bunga (flower glumes) karena pemanjangan stamen dan serbuksari tumpah (shed). Kelopak bunga kemudian menutup. Serbuk sari atau tepung sari (pollen) jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan. Struktur pistil berbulu dimana tube tepung sari dari serbuk sari yang muncul (bulat, struktur gelap dalam ilustrasi ini) akan mengembang ke ovary.<br />
<br />
Proses pembungaan berlanjut sampai hampir semua spikelet pada malai mekar. Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, floret (kelopak bunga) membuka pada pagi hari. Semua spikelet pada malai membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun masih aktif.<br />
Anakan pada tanaman padi ini telah dipisahkan pada saat dimulainya pembungaan dan dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan nonproduktif.<br />
<br />
Fase reproduktif yang diawali dari inisiasi bunga sampai pembungaan (setelah putik dibuahi oleh serbuk sari) berlangsung sekitar 35 hari. Pemberian zat pengatur tumbuh atau penambahan hormon tanaman (pythohormon) berupa gibberlin (GA3) dan pemeliharaan tanaman dari serangan penyakit sangat diperlukan pada fase ini. Perbedaan lama periode fase reproduktif antara padi varietas genjah maupun yang berumur panjan tidak berbeda nyata. Ketersediaan air pada fase ini sangat diperlukan, terutama pada tahap terakhir diharapkan bisa tergenang 5 – 7 cm.<br />
<br />
<b>Fase Pemasakan / Pematangan</b><br />
<br />
<i>Tahap matang susu ( Milk Grain Stage )</i><br />
<br />
Tiga tahap akhir pertumbuhan tanaman padi merupakan fase pemasakan. Pada tahap ini, gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu. Gabah mulai terisi dengan larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai merunduk. Pelayuan (senescense) pada dasar anakan berlanjut. Daun bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau. Tahap ini paling disukai oleh walang sangit. Pada saat pengisian, ketersediaan air juga sangat diperlukan. Seperti halnya pada fase sebelumnya, pada fase ini diharapkan kondisi pertanaman tergenang 5 – 7 cm.<br />
<br />
<i>Tahap gabah ½ matang (dough grain stage)</i><br />
<br />
Pada tahap ini, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan (senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin jelas. Pertanaman terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering.<br />
<br />
<i>Tahap gabah matang penuh (Mature Grain Stage)</i><br />
<br />
Setiap gabah matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning. Tanaman padi pada tahap matang 90 – 100 % dari gabah isi berubah menjadi kuning dan keras. Daun bagian atas mengering dengan cepat (daun dari sebagian varietas ada yang tetap hijau). Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman. Berbeda dengan tahap awal pemasakan, pada tahap ini air tidak diperlukan lagi, tanah dibiarkan pada kondisi kering.<br />
<br />
Periode pematangan, dari tahap masak susu hingga gabah matang penuh atau masak fisiologis berlangsung selama sekitar 35 hari.<br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com48tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-59221853503769810612011-06-23T21:17:00.000+07:002011-06-23T21:17:16.792+07:00PENGENDALIAN PENYAKIT KRESEK TERPADU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJMzxUVIi0Gb1O2kyvXxO_2k9RF1rQ0qMpLDEFiM-mdH3AepCXseLmiqW9My9aBnFDDwane__CMTGAvrjko8-ghjPoWFP4LYGImg9pw5vCeUDEbyNxoHBmR-wsruPtRH-6yYjj2zwHXa8/s1600/kresek.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="274" width="391" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJMzxUVIi0Gb1O2kyvXxO_2k9RF1rQ0qMpLDEFiM-mdH3AepCXseLmiqW9My9aBnFDDwane__CMTGAvrjko8-ghjPoWFP4LYGImg9pw5vCeUDEbyNxoHBmR-wsruPtRH-6yYjj2zwHXa8/s400/kresek.jpg" /></a></div><br />
Sebelum membahas cara pengendalian penyakit kresek, tidak ada salahnya mengetahui penyebab penyakit yang sekarang ini sedang mewabah dan menyebabkan petani mengalami kerugian.<br />
<br />
<b>Penyebab Penyakit</b><br />
Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau penyebabnya adalah bakteri, Xanthomonas campestris pv oryzae (penyebab hawar daun bakteri/Bacterial Leaf Blight) dan Xanthomonas campestris pv oryzicola (penyebab penyakit bakteri daun bergaris/Bacterial Leaf Strike). Bakteri ini berbentuk batang (basil) dengan satu flagel sebagai alat geraknya (monotrik). Perkebangbiakannya secara vegetatif atau asexual dengan membelah diri (divisio). Faktor lingkungan sangat mempengaruhi perkembangbiakannya, terutama suhu, kelembaban dan cahaya. Suhu optimum perkembangan bakteri ini adalah 30 derajat Celcius, sehingga banyak dijumpai di daerah beriklim sedang dan tropis. Patogen ini mempunyai virulensi yang bervariasi tergantung kemampuannya untuk menyerang varietas padi yang mempunyai gen resistensi berbeda. <br />
<span class="fullpost"><br />
<b>Penyebaran Penyakit</b><br />
Bakteri Xanthomonas oryzae termasuk dalam bakteri heterotrof, karena membutuhkan suatu zat organik untuk kehidupannya, ini menyebabkan bakteri Xanthomonas oryzae merupakan salah satu bakteri parasit. Perpindahan atau penyebaran dari sumber infeksinya (jerami yang terinfeksi, tunggul jerami, singgang dari tanaman yang terinfeksi, benih, dan gulma inang) melalui hujan, angin dan percikan air. Umumnya bakteri ini menginfeksi melalui hidatoda atau luka, luka yang disebabkan karena pergesekan daun (akibat terlalu rimbun) maupun luka pada saat bibit dicabut dari persemaian untuk dipindahtanamkan. Setelah masuk ke dalam jaringan tanaman, bakteri memperbanyak diri dalam ephitemi yang menghubungkan dengan sistem vaskular tanaman, kemudian menyebar ke seluruh jaringan tanaman. Pada saat tanaman tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat infeksi bakteri ini maka muncul gejalanya (sympthom). Dalam keadaan lembab (pada pagi hari), koloni bakteri yang berbentuk butiran berwarna kuning keemasan mudah ditemukan pada daun-daun yang terserang. Massa bakteri inilah yang berfungsi sebagai alat penyebarannya.<br />
<br />
<b>Gejala Serangan dan Kerusakannya</b><br />
Pada tanaman yang berumur kurang dari 30 hari (persemaian atau awal pindah tanam), gejalanya disebut kresek dengan dicirikan daun berwarna hijau kelabu, melipat dan menggulung. Kondisi parah mengakibatkan seluruh daunnya menggulung, layu kemudian mati, mirip tanaman terserang penggerek batang atau tersiram air panas (lodoh).<br />
Setelah fase pembentukan anakan maksimal hingga fase pemasakan, gejala serangannya disebut hawar dengan diawali adanya bercak kelabu (water soaked) pada tepi daun, bila gejalanya meluas maka seluruh helaian daun akan mengering (klaras).<br />
<br />
Kerugian hasil yang disebabkan oleh penyakit hawar daun bakteri dapat mencapai 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat keparahan 20% sebulan sebelum panen, penyakit sudah mulai menurunkan hasil. Di atas keparahan itu, hasil padi turun 4% tiap kali penyakit bertambah parah sebesar 10%. Kerusakan terberat terjadi apabila penyakit menyerang tanaman muda yang peka sehingga menimbulkan gejala kresek, dapat menyebabkan tanaman mati.<br />
<br />
<b>Pengendalian secara Terpadu</b><br />
Sering kali petani tidak memperhatikan kondisi lingkungan dan pertanamannya, pengendalian penyakit ini dilakukan setelah tanaman menampakkan gejala serangan. Oleh karena kerugian yang ditimbulkan akibat serangan penyakit ini cukup berat, maka pengendalian hawar daun bakteri (BLB) harus dilakukan secara dini dengan memadukan semua komponen pengendalian yang memiliki kompatibilitas tinggi dengan prinsip-prinsip budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami.<br />
<br />
<i>Pengendalian secara fisik/mekanik</i><br />
- Sanitasi, membersihkan lahan dari sumber-sumber infeksi dengan membakar jerami yang terinfeksi bakteri Xanthomonas, memastikan tunggul jerami dan singgang telah terdekomposisi sempurna, serta membersihkan lahan dari gulma.<br />
Pengendalian secara kultur teknis<br />
- Penggunaan varietas tahan dan pergiliran varietas untuk menekan pembentukan strain baru<br />
- Perlakuan benih, perendaman benih dengan PGPR dan Choryne bacterium diharapkan bisa menghasilkan bibit tanaman yang sehat dan menekan perkembangbiakan bakteri patogen.<br />
- Pengaturan sistem tanam, jarak tanam yang ideal dengan sistem legowo bisa memperbaiki aerasi di sekitar pertanaman dan cahaya bisa sampai ke seluruh bagian tanaman.<br />
- Pemupukan berimbang, dengan pemberian pupuk sesuai kebutuhan maka tanaman memiliki jaringan yang kuat, dapat tumbuh dan berkembang baik serta memiliki kemampuan mempertahankan/memperbaiki jaringan yang rusak akibat serangan patogen. Penggunaan pupuk berlebih bisa mengakibatkan tanaman terlalu rimbun sehingga iklim mikro di sekitar pertanaman sangat lembab dan ini memicu penyebaran/penularan bakteri.<br />
- Penggunaan bibit muda lebih dianjurkan agar tidak banyak perakaran yang rusak<br />
- Hindari pemotongan pucuk pada saat pindah tanam karena menyebabkan luka yang beresiko mempermudah bakteri masuk ke dalam jaringan tanaman<br />
<br />
<i>Pengendalian secara biologis</i><br />
Teknik ini memanfaatkan mikroorganisme yang mampu menghambat perkembangan Xanthomonas sehingga populasinya terkendali. Chorine bacterium merupakan salah satu bakteri yang bisa menekan perkembangan bakteri patogenik, aplikasinya pada saat perendaman benih dan penyemprotan pada umur 20 dan 40 hari setelah tanam<br />
<br />
<i>Pengendalian secara kimiawi</i><br />
Ketika gejala serangan penyakit ini telah tampak, biasanya petani mulai mencari pestisida yang tepat untuk mengendalikan BLB, namun sayangnya bakterisida yang beredar di pasaran tidak begitu banyak dan kadang distribusinya tidak merata. Berikut beberapa pestisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan serangan penyakit kresek :<br />
- Pestisida berbahan aktif tembaga, penggunaannya bisa dicampurkan dengan pemupukan. Beberapa contoh merek dagangnya antara lain : Champion 77Wp, Kocide 54 WDG, Funguran 80 WP, Nordox 56 WP<br />
- Pestisida berbahan aktif antibiotik : Bactocyn 150 SL (teramisin 150 g/l), Kresek 150 SL (oksitetrasiklin 150g/l) dan Puanmur 50 SP (chlorobromoisosianuric A / CBIA 50%)<br />
Pemaikaian pestisida dilakukan secara bijaksana, gunakan dengan tepat (tepat sasaran, jenis, dosis, waktu dan cara aplikasinya)<br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-56494704969792278682011-06-16T23:14:00.001+07:002011-06-17T13:58:23.575+07:00KONVERSI PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy2eAoe6jvBTObzFk7m3Rmkoz1JgztjZpS7maQMMLxCDyvV3RaIDgIguL_bhTJWlHya8c2uZnqyAn56hViPp5gQq8hvucHPQPazKx3A3p3y6yVBkjgrEnl5YfjTqjLW8lYXtEiCay9tW4/s1600/panen2.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy2eAoe6jvBTObzFk7m3Rmkoz1JgztjZpS7maQMMLxCDyvV3RaIDgIguL_bhTJWlHya8c2uZnqyAn56hViPp5gQq8hvucHPQPazKx3A3p3y6yVBkjgrEnl5YfjTqjLW8lYXtEiCay9tW4/s320/panen2.jpg" /></a></div><br />
Satu yang tidak bisa luput ketika membahas perihal usaha tani tanaman pangan (padi dan jagung) adalah produktivitas tanaman. Bagi pelaku utama, pelaku usaha maupun pemerhati pertanian, produktivitas tanaman biasa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha taninya. Suatu daerah yang rata-rata produktivitas tanamannya tinggi dipersepsikan telah berhasil dalam menerapkan teknologi dalam usaha taninya atau dianggap teknik budidayanya lebih maju daripada daerah lain yang memiliki produktivitas di bawahnya. Meskipun ini tidak selamanya benar, namun diakui bahwa asumsi-asumsi seperti itu telah berkembang dan tertanam di dalam pikiran kita.<br />
<br />
<span class="fullpost">Sebagai petani, pengusaha yang bergerak dalam sektor pertanian tanaman pangan atau mungkin sebagai orang yang peduli dengan nasib petani dan dunia pertanian, perlu juga bagi kita untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pengukuran hasil akhir kegiatan budidaya padi dan jagung.<br />
<br />
<b>produk</b><br />
<br />
Berbeda dengan padi, tanaman jagung bisa dipanen lebih awal (petik muda) untuk konsumsi rebus. Namun demikian, yang biasa digunakan untuk pengukuran produktivitas adalah produk tanaman setelah masak fisiologis. Dalam perjalanannya, produk padi ataupun jagung sedari panen hingga dipasarkan mungkin telah mengalami beberapa perlakuan (penanganan pasca panen). Sebut saja jagung, pada saat awal dipanen mungkin masih dalam bentuk tongkol jagung berklobot, namun ada juga yang telah kupas kelobotnya untuk mempercepat proses pengeringan di lahan. Proses selanjutnya adalah dipipil kemudian dikeringkan dan disimpan. Setiap tahapan tersebut telah mengalami perubahan bentuk fisik, ukuran dan tentu saja beratnya. Buat petani yang menyimpan hasil panennya, mungkin mengetahui semua perubahan-perubahan itu tetapi bagi petani yang langsung menjualnya atau bagi pelaku usaha dan orang lain tidak banyak mengetahuinya.<br />
<br />
<b>Ukuran dan Satuan</b><br />
<br />
Ukuran yang biasa digunakan untuk menyatakan produktivitas tanaman padi adalah Gabah Kering Panen <b>(GKP)</b>, yaitu kondisi gabah sesaat setelah dipanen dan Gabah Kering Giling <b>(GKG)</b>, yaitu gabah yang telah dikeringkan dan siap digiling atau disimpan. Di kalangan pelaku usaha padi, kondisi gabah berhubungan dengan harga dan ini perlu juga diketahui oleh petani sebagai pengetahuan agar tidak terjebak dalam penawaran produknya. <b>GKP-3</b> adalah Gabah Kering Panen kualitas 3, yakni gabah setelah panen yang berkadar air 19-25%, telah dibersihkan dari kotoran (sisa-sisa daun setelah dirontokkan) dengan kadar hampa di bawah 10%. <b>GKP-2</b> adalah Gabah Kering Panen kualitas 2, biasanya kadar airnya berkisar 15-18%, telah dibersihkan dari kotoran dan kadar hampanya 7-10%. Jika kadar hampanya kurang dari 6% dianggap <b>GKP-1</b> (Gabah Kering Panen kualitas 1). GKG adalah Gabah Kering Giling yang berkadar air 14% dengan kadar hampa kurang dari 3%. Sedangkan satuan yang lazim digunakan dalam pengukuran produktivitas tanaman adalah kuintal (kw), dan untuk menyatakan produksi memakai satuan ton.<br />
<br />
<b>Konversi ukuran produktivitas</b><br />
<br />
Pertanyaan-pertanyaan tentang produktivitas tanaman bagi petani, pelaku usaha maupun pemerhati pertanian kadang-kadang berbeda antara hal-hal yang diketahui petani, yang dibutuhkan pelaku usaha atau informasi yang diperlukan oleh peneliti atau petugas pertanian. Untuk mendapatkan jawaban cepat maka perlu konversi ukuran produktivitas yang dijadikan standar dalam penghitungan. Konversi ukuran produktivitas ini didasari pada kondisi umum yang ada di lapangan.<br />
<br />
<b>KONVERSI JAGUNG<i></i></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-j_FdFkfnE0NsmiVY0eH_Uxb1eQ_Ex48mhLNQhiO3vhIMjb1-zouMTydGasbtBoYF2SROkE44j9LjoknSTHmShKK7Ufr4B5Mm-TlmovV-8LOjhddAJaigQLx00Ne_xR0L4CM6VnNF968/s1600/tabel+konversi+jagung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="283" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-j_FdFkfnE0NsmiVY0eH_Uxb1eQ_Ex48mhLNQhiO3vhIMjb1-zouMTydGasbtBoYF2SROkE44j9LjoknSTHmShKK7Ufr4B5Mm-TlmovV-8LOjhddAJaigQLx00Ne_xR0L4CM6VnNF968/s400/tabel+konversi+jagung.jpg" /></a></div><br />
<b>KONVERSI PADI<i></i></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6A3EBOyi3SdyjRjCcA2BmefC8oxD-r5P48pMs58W21KSyULeQH47fDad9Hxdjye4dZvf1j4n0PyWhbDic4vvRUjIbNxe2uwmz-_u2XoMv2dVoK5mmRSXMb_66Sb12muRjAavIgTbLck/s1600/tabel+konversi+padi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="286" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6A3EBOyi3SdyjRjCcA2BmefC8oxD-r5P48pMs58W21KSyULeQH47fDad9Hxdjye4dZvf1j4n0PyWhbDic4vvRUjIbNxe2uwmz-_u2XoMv2dVoK5mmRSXMb_66Sb12muRjAavIgTbLck/s400/tabel+konversi+padi.jpg" /></a></div><br />
</span>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-1449801074914805082011-06-03T00:34:00.000+07:002011-06-03T00:34:18.406+07:00PENGENDALIAN HAMA TIKUSSerangan tikus sering mengakibatkan kegagalan panen. Hama ini mempunyai perilaku yang pintar, kemampuan berkembang biak yang cepat, menyerang berbagai komoditas pertanian, rakus dan bersifat merusak. Di beberapa daerah, tikus juga sering dikaitkan dengan mitos dan hal-hal yang bersifat supranatural. Oleh karena itu, tikus merupakan hama utama dalam usaha tani yang perlu diketahui metode pengendaliannya.<br />
<br />
Untuk menghindari kerusakan yang parah akibat serangan hama tikus, maka perlu penanganan secara terpadu karena permasalahan tikus adalah masalah sosial. Upaya pengendalian secara bersama-sama di dalam suatu hamparan atau kawasan akan lebih efektif dibandingkan secara parsial atau sendiri-sendiri.<br />
<br />
Namun demikian, tidak ada ruginya mengetahui bagaimana cara pengendalian tikus. Dalam prinsip Pengelolaan Hama Terpadu (PHT), upaya pengendalian harus memperhatikan perilaku tikus (<a href="http://www.gerbangpertanian.com/2010/05/biologi-dan-morfologi-hama-tikus-sawah.html">bioekologi tikus sawah</a>). <br />
<br />
Setelah mengetahui karakter tikus sawah, maka diharapkan dapat menentukan strategi/metode pengendaliannya sesuai dengan wilayah dan kondisi pertanaman. Berikut ini <a href="http://shaulla-shayank.blogspot.com/2009/06/pendahuluan-tikus-sawah-ratus.html">cara pengendalian hama tikus</a><br />
<br />
semoga bermanfaatGigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-25262686114922251692011-05-28T01:26:00.001+07:002011-05-28T01:41:51.534+07:00PEMUPUKAN PADI SAWAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 42.55pt;">Istilah <b><i>Pemupukan Berimbang</i></b> sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun sering kali pemaknaan istilah dalam pemupukan padi sawah tersebut masih belum pas (bukan salah) dengan maksud yang terkandung di dalamnya. Sebagian petani masih <span lang="EN-US">beranggapan bahwa produksi tanaman tergantung dengan pupuk, sedangkan </span>pemupukan berimbang <span lang="EN-US">diartikan </span>sebagai pemupukan yang lengkap (Urea, TSP/SP-<span lang="EN-US">3</span>6, KCl dan ZA), sementara unsur hara mikro tidak banyak diperhatikan. Ini tentu kurang tepat karena meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, unsur hara mikro (terutama unsur hara mikro esensial) mempunyai peranan penting dalam metabolism<span lang="EN-US">e</span> dan proses fisiologis tanaman yang ujungnya berpengaruh terhadap produksi tanaman.<span lang="EN-US"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 42.55pt;"><b><i><span lang="EN-US">Konsep Pemupukan Berimbang</span></i></b><span lang="EN-US"> dalam budidaya padi sawah harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Status hara tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kebutuhan tanaman, dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Target hasil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US">Dengan demikian, prinsip berimbang dalam pemupukan padi sawah adalah keseimbangan antara ketersediaan hara yang ada dalam media tumbuh (tanah sawah) dan kebutuhannya bagi tanaman padi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Dalam hal ini, Justus Von Leibig mengilustrasikan hubungan antara ketersediaan unsur hara dan produksi dengan “Hukum Minimum Leibig” dimana hasil atau produksi tanaman ditentukan oleh ketersediaan hara paling sedikit</span><br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<span lang="EN-US">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US"> Jika digambarkan sebuah bejana yang terbuat dari papan dan berisikan air, dimana air merupakan representasi produksi tanaman, lebar papan menyatakan banyaknya unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sedangkan tinggi papan menggambarkan ketersediaannya di lapangan, maka produksi tanaman ditentukan oleh unsur hara yang paling sedikit jumlahnya (papan yang paling pendek). Sementara itu, bejana mampu menampung banyak air bila tinggi semua papan penyusun bejana di atas air. Artinya bahwa ketersediaan unsur hara dalam tanah sesuai kebutuhan tanaman, sehingga produksinya bisa optimal sesuai potensinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Idealnya status hara tanah diketahui melalui analisa laboratorium, namun untuk ini butuh biaya yang tidak murah. Pendekatan lain bisa dilakukan dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Ini pun cukup sulit karena keterbatasan alat PUTS dan pereaksinya. Hal yang mungkin bisa dilakukan oleh petani adalah dengan pendekatan Petak OMISI.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Hal yang perlu diketahui berkaitan dengan ketersediaan hara dalam tanah adalah sumbernya. Bahwasanya ketersediaan unsur hara, baik makro maupun mikro yang ada dalam tanah bersumber dari :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tanah, setiap jenis tanah memiliki kekhasan kandungan unsur hara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Air irigasi, keanekaragaman jenis dan jumlah unsur hara yang terbawa oleh air irigasi tidak sama dengan air yang berasal dari tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Hujan, air hujan yang sampai ke permukaan tanah bisa juga mengikat unsur-unsur tertentu yang ada di atmosfir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman maupun kotoran hewan/binatang ternak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Salah satu dampak negatif dari kebijakan revolusi hijau adalah penggunaan lahan secara intensif tanpa upaya konservasi lahan, sisa-sisa tanaman dibakar untuk mempercepat waktu tanam, sementara pemberian kotoran hewan/binatang ternak dianggap tidak praktis, sehingga mengakibatkan kandungan bahan organik dalam tanah sangat rendah, tanah berkurang kesuburannya dan tinggat produktivitasnya menurun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Dalam praktek budidaya tanaman padi sawah, pemberian pupuk harus mempertimbangkan jenisnya, jumlah atau dosisnya serta waktu pemberian. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan efisien, maka petani (pelaku usaha tani) sebaiknya mengupayakan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mengembalikan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah, kecuali bila dimaksudkan untuk mengendalikan serangan OPT</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menambahkan kotoran hewan/binatang ternak untuk meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Disarankan menggunakan Pupuk Pelengkap Cair (PPC) yang kandungan unsur mikronya lengkap</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mengukur status hara tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) dalam pemberian Nitrogen (N)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 17pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="EN-US">Berikut ini contoh rekomendasi pemupukan padi sawah dengan beberapa asumsi sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">H</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">asil uji tanah sawah menggunakan PUTS</span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">, diketahui :</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 34pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Status hara P (phospat) : sedang s/d rendah</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 34pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Status hara K (Kalium) : rendah</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 34pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Derajat keasaman : netral</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Pengamatan Bagan Warna Daun (BWD)</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18.45pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Umur 21 – 28 hst : 3,5 (antara 3 dan 4)</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18.45pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Umur 35 – 40 hst : ≥ 4</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Target hasil yang akan dicapai : 8 ton GKG</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Maka, kebutuhan hara :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #0019e1; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Nitrogen (N) : <span style="color: #0019e1;">120 – 130 kg</span></span><span style="color: #0019e1; letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 31.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Pemupukan I (0 – 14 hst) : 40 – 50 kg</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 31.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Pemupukan II (21 – 28 hst) : 57 kg</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 31.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Courier New"; letter-spacing: -0.05pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Pemupukan III (35 – 40 hst) : 23 kg</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">Phosphat (P)</span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;"> : <span style="color: #0019e1;">50 – 60 kg</span></span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.05pt;">Kalium (K) : <span style="color: #0019e1;">30 – 40 kg</span></span></div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: -15.9pt; width: 555px;"><tbody>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 33.25pt;" valign="bottom" width="44"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 81.45pt;" valign="bottom" width="109"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" valign="bottom" width="64"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" valign="bottom" width="74"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" valign="bottom" width="73"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" valign="bottom" width="72"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" valign="bottom" width="61"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" valign="bottom" width="58"><br />
</td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 43.05pt;"> <td colspan="3" rowspan="3" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid double; border-width: medium 1pt 1.5pt; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 114.7pt;" width="153"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: black;">JENIS PUPUK DAN ALTERNATIF PEMUPUKAN</span></b></div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color black windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 103.75pt;" valign="bottom" width="138"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">KEBUTUHAN PUPUK</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" valign="bottom" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">N</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" valign="bottom" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">P</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" valign="bottom" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">K</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: none solid none none; border-width: medium 1pt medium medium; height: 43.05pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" valign="bottom" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">S</span></b></div></td> <td height="57" style="border: medium none; height: 43.05pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: red;">per Ha</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">per ¼ bau</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #974807;">120 - 130</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #974807;">50 - 60</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #974807;">30 - 40</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(214, 237, 189); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid double none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 25.6pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #974807;">10</span></b></div></td> <td height="34" style="border: medium none; height: 25.6pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td height="34" style="border: medium none; height: 25.6pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.1pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">1</span></div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">UREA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">240</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">40</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">110.4</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.1pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">ZA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">90</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">15</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">18.9</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">9.0</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">SP-36</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">150</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">25</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">54.0</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">KCL</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">60</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">10</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">36.0</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td colspan="3" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color black windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 114.7pt;" width="153"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">Jumlah</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>129.3</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>54.0</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>36.0</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>9.0</b></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">2</span></div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">NPK KUJANG</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">390</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">65</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">117.0</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">23.4</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">31.2</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">UREA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">ZA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">60</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">10</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">12.6</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">6.0</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">SP-36</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">90</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">15</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">32.4</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">KCL</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td colspan="3" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color black windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 114.7pt;" width="153"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">Jumlah</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>129.6</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>55.8</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>31.2</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>6.0</b></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">3</span></div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">NPK PHONSKA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">270</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">45</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">40.5</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">40.5</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">40.5</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(197, 217, 241); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">27.0</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">UREA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">180</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">30</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">82.8</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 200); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">ZA</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(242, 221, 220); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">SP-36</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">36</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">6</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">13.0</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(234, 241, 221); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 29.25pt;" width="39"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td colspan="2" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.45pt;" width="114"><div class="MsoNormal"><span style="color: black;">KCL</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: #0f2dfa;">-</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 213, 180); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black;">-</span></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 18.15pt;"> <td colspan="3" nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color black windowtext windowtext; border-style: none solid dotted; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 114.7pt;" width="153"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: black;">Jumlah</span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 48.35pt;" width="64"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 55.4pt;" width="74"><br />
</td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.45pt;" width="73"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>123.3</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 53.8pt;" width="72"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>53.5</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 45.5pt;" width="61"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>40.5</b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(229, 224, 236); border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid dotted none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 43.8pt;" width="58"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>27.0</b></div></td> <td height="24" style="border: medium none; height: 18.15pt;" width="0"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div></div>Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5190500732351033180.post-33875297902636698082011-05-19T23:31:00.013+07:002016-12-12T23:00:50.186+07:00METODE PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Di pertanaman, serangan penggerek batang padi bisa terjadi semenjak di persemaian sampai masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kadang-kadang lebih dari satu jenis penggerek yang menyerang tanaman padi, kedatangannya pun tidak bersamaan sehingga bagi sebagian petani merasa kesulitan dalam pengendaliannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dengan mengetahui gejala serangan penggerek batang padi, jenis dan waktu serangannya maka pengendalian hama ini tidaklah sulit. Metode pengendalian hama penggerek batang padi yang dimaksud adalah Pengendalian Hama Terpadu (PHT) atau Management Pest Control, yaitu suatu metode pengendalian hama yang manggabungkan atau mengintegrasikan berbagai teknik pengendalian yang kompatibel dan berkesinambungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dalam metode ini, mekanisme penekanan populasi hama dilakukan dengan mengelola tanaman, lingkungan dan musuh alaminya. Ada beberapa hal penting atau prinsip dalam PHT, yaitu : budidaya tanaman sehat, pengamatan secara berkala dan pelestarian musuh alami. Apabila prinsip-prinsip tersebut dilaksanakan dengan benar, para petani akan mampu merekomendasikan sendiri tindakan pengendalian yang harus dilakukan untuk menekan populasi hama sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Teknik-teknik pengendalian yang digunakan dalam PHT yaitu teknik pengendalian dengan budidaya tanaman (cultural practices), teknik pengendalian secara fisik/mekanik (physical control), secara biologis (biological control) dan teknik pengendalian dengan kimia (pesticide control). Dalam penerapannya, teknik-teknik tersebut bisa dilakukan sendiri-sendiri maupun bersamaan tergantung situasi pertanaman, tingkat serangan dan populasi musuh alami.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Teknik Budidaya (Cultural Practices)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian hama penggerek batang padi dengan teknik budidaya yaitu cara penekanan populasi hama maupun pencegahan resiko kerugian akibat serangan penggerek batang padi dengan cara bercocok tanam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cara-cara yang dapat dilakukan dalam bercocok tanam padi untuk menghindari serangan hama penggerek batang, antara lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 17.85pt; text-align: left; text-indent: -17.85pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Penggunaan varietas tahan</span></u></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Secara genetis belum ada varietas yang tahan terhadap serangan penggerek batang padi, tetapi secara morfologi tanaman ada beberapa sifat yang tidak disukai serangga tersebut sehingga memungkinkan terhindar dari kerusakan yang berat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Tanaman padi yang tidak disukai penggerek batang padi adalah varietas-vareitas yang bertipe semi-kerdil, bentuk morfologinya adalah berbatang pendek, mempunyai lapisan lignin yang tebal pada jaringan batang dan pelepah daun serta jumlah sel silika yang besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Contoh varietas yang tidak direspon baik oleh penggerek batang padi (terutama PBP Kuning dan PBP Bergaris) adalah IR40 dan IR72. Kedua varietas tersebut bertipe semi-kerdil, kelebihan lainnya adalah mampu memproduksi anakan lebih banyak sebagai tanggapan terhadap kerusakan akibat serangan penggerek batang padi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt; text-align: left;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2. <u>Penentuan waktu tanam</u></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian penggerek batang padi dalam PHT adalah segala upaya untuk menghindari kerusakan tanaman, kehilangan hasil atau kerugian secara ekonomis akibat sundep dan/atau beluk. Tindakan ini bisa bersifat upaya pengendalian populasi maupun pencegahan serangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Penentuan waktu tanam yang tepat diharapkan bisa menghindari serangan penggerek batang padi. Ini dikarenakan penerbangan ngengat serangga hama ini mempunyai kekhasan, pada waktu-waktu tertentu jumlahnya sangat banyak dan di saat yang lain praktis sedikit. Di daerah tropis yang biasa ditanami padi 2 atau 3 kali dalam setahun, siklus hidup penggerek batang padi tidak pernah putus. Di sini endemik serangan sundep/beluk, pembuatan persemaian sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah puncak penerbangan ngengat penggerek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pencegahan serangan penggerek batang padi dengan menentukan waktu tanam yang tepat sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu. Ini dibuktikan adanya kalender tanam (pranata mangsa) sebagai acuan waktu penanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt; text-align: left;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3. <u>Rotasi tanaman</u></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Di daerah tropis yang mengenal dua musim dalam setahun biasanya mempunyai pola tanam Padi-Padi-Bera atau Padi-Padi-Palawija. Untuk menghindari serangan penggerek batang padi perlu dilakukan rotasi tanaman. Pergiliran tanaman dengan menanam komoditas selain padi dilakukan untuk memutus siklus hidup serangga penggerek batang, misalnya dengan pola Padi-Palawija-Bera, Padi-Palawija-Palawija atau Padi-Sayur-Palawija.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian dengan rotasi tanaman memungkinkan dilakukan di lahan yang beririgasi setengah teknis atau tadah hujan, sedangkan di lahan beririgas teknis rotasi tanaman sebaiknya dilakukan secara berkala dalam wilayah yang luas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 17.85pt; text-align: left; text-indent: -17.85pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengolahan tanah dan penggenangan</span></u></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: left; text-indent: 39.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengolahan tanah yang sempurna yaitu membalikkan lapisan olah tanah sampai sisa-sisa tanaman terpendam kemudian digenangi selama beberapa hari sehingga larva yang tertinggal di dalam batang bisa mati dan pupa gagal menjadi ngengat.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<i><u><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"></span></u></i> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 21.25pt; text-align: left; text-indent: -21.25pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Sanitasi lahan</span></u></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Sanitasi lahan yaitu membersihkan lingkungan pertanaman yang terserang sundep/beluk dengan intensitas sedang sampai berat. Cara ini dilakukan dengan memotong sisa-sisa tanaman hingga pangkal batang dan membakarnya sehingga pupa yang bersemayam di pangkal batang bisa mati terbakar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">Pengendalian Fisik/Mekanik (Physical/Mecanical Control)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: left; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Teknik pengendalian ini cukup efektif untuk mencegah serangan penggerek batang padi. Pengendalian fisik.mekanik dilakukan oleh petani secara langsung maupun dengan alat (perangkap).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt; text-align: left;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1. <u>Pemungutan kelompok telur</u></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tindakan pengendalian ini dilakukan dengan memungut kelompok telur di persemaian. Cara ini efektif untuk mencegah sundep pada tanaman yang baru pindah (transplanting). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Beberapa Keuntungan pengendalian dengan cara ini antara lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Lebih mudah dilakukan karena terbatas di lahan persemaian yang ukurannya lebih sempit dibandingkan bila tanaman sudah dipindahtanamkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Larva yang baru menetas dari sebuah kelompok telur bisa mencapai 200 bahkan lebih, sehingga sangat efektif mencegah serangan sundep.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tanaman yang baru pindah dari persemaian masih beradaptasi di lingkungan baru, jaringan belum kompak dan lemah sehingga mudah ditembus oleh larva.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 34.15pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><u><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Penggunaan perangkap</span></u></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Perangkap yang biasa digunakan adalah lampu karena ngengat penggerek batang tertarik pada cahaya. Lampu ditempatkan di pertanaman, di bawahnya terdapat bak/baki berisi air sehingga ngengat yang sampai ke lampu akan terjatuh ke air. Selain kupu penggerek batang, perangkap ini juga bisa menangkap serangga hama lain yang aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya. Dengan perangkap lampu, jumlah ngengat yang tertangkap bisa dihitung sehingga bisa diketahui periode puncak penerbangan ngengat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Teknik ini cukup efektif untuk peramalan serangan penggerek batang padi sehingga menarik sebagian peemerhati masalah pertanian dengan mengembangkan perangkap lampu. Saat ini telah ditemukan <i>Water Electric Light Trap</i> (WELT) yaitu perangkap lampu menggunakan cahaya violet dengan jaring kawat di sekelilingnya yang dialiri listrik (seperti pada raket nyamuk). Perangkap ini lebih banyak menangkap serangga karena ketertarikan terhadap cahaya violet lebih disukai.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">Pengendalian Biologi (Biological Control)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian secara biologi dengan menggunakan musuh alaminya, baik predator, parasitoid maupun virus/jamur patogenik. Contoh predator yang memakan kelompok telur adalah jangkrik, sedangkan yang memangsa ngengat penggerek adalah kelelawar dan laba-laba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 6pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bangsa tabuhan (<i>Trichogramma sp</i>.) juga merupakan musuh alami penggerek batang padi. Serangga ini memarasit kelompok telur penggerek. Musuh alami lain adalah virus dan jamur entomopatogenik, yaitu cendawan yang berkembang biak dengan tubuh serangga sebagai inangnya. <i>Metharrizium anisopliae</i> adalah salah satu contoh jamur yang menyerang larva penggerek batang padi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Teknik pengendalian secara biologis banyak dikembangkan dalam pertanian organik karena mekanisme penekanan terhadap populasi serangga hama sangat kuat, tidak menimbulkan dampak negatif pada tanaman serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Saat ini, musuh-musuh alami serangga hama diperbanyak atau dikembangbiakkan secara khusus menjadi agensia hayati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian Kimiawi (Pesticide Control)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 6pt; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengendalian secara kimiawi atau dengan pestisida sebaiknya hanya dilakukan bila populasi serangga hama atau intensitas serangan penggerek batang telah melebihi ambang pengendalian. Pada tanaman padi dalam masa pertumbuhan (stadia vegetatif) penggunaan pestisida bila tingkat serangannya lebih dari 5%, sedangkan pada vase generatif jika intensitasnya 15% atau lebih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dengan pestisida, populasi serangga hama dapat ditekan dan turun secara cepat bahkan reaksinya bisa langsung dilihat (knockdown effect). Namun demikian, kelebihan itu harus dibayar dengan harga tinggi karena selain mahal, penggunaan pestisida juga berdampak terbunuhnya musuh alami ataupun binatang lain yang berada di sekitar pertanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Ini bisa menimbulkan ledakan hama kedua (resurgensi) dan munculnya sifat kekebalan terhadap pestisida tersebut (resistensi). Selain dampak negatif terhadap lingkungan, penggunaan pestisida juga dapat meninggalkan residu pada produk pertanian yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan terhadap manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pestisida merupakan alternatif terakhir dalam sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) jika tingkat serangannya sudah melebihi ambang ekonomi atau populasinya telah mencapai ambang pengendalian. Saat ini, pestisida yang beredar di pasaran sangat banyak bahkan satu jenis bahan aktif bisa lebih dari 3 merek dagang. Oleh karena itu, penggunaan pestisida sebaiknya memperhatikan 5+1 (lima plus satu) tepat, yaitu : tepat jenis, tepat sasaran, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara atau tepat aplikasi dan tepat harga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 17.85pt; text-align: left; text-indent: -17.85pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat jenis</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pestisida adalah semua bahan yang berpotensi membunuh (cide) organisme pengganngu (pest). Jenis pestisida untuk mengendalikan penggerek batang padi adalah <b>INSEKTISIDA</b>, yaitu pestisida yang digunakan untuk membunuh/membasmi serangga. Berdasarkan cara kerjanya, insektisida yang digunakan untuk mengendalikan penggerek batang padi ada yang bersifat sistemik dan ada yang translaminer. Sedangkan menurut formulasinya, insektisida yang digunakan untuk mengendalikan sundep/beluk ada yang berupa butiran (granul), tepung (powder) maupun cair (larutan/emulsi).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat sasaran</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Stadia perkembangan penggerek batang padi yang bisa dikendalikan dengan insektisida adalah stadia larva dan ngengatnya. Oleh karena larva penggerek (sasaran) berada di dalam batang padi, maka insektisida yang tepat adalah yang mempunyai cara kerja <b>SISTEMIK</b> (bisa ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman). Pada tanaman padi yang masih muda (stadia vegetatif), atau bila larva yang ditemukan pada tanaman terserang masih instar awal atau baru menetas dari kelompok telurnya, penggunaan insektisida yang bersifat translaminer juga bisa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 17.85pt; text-align: left; text-indent: -17.85pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat waktu</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Penggunaan insektisida yang tepat waktu agar efektif dalam mengendalikan penggerek batang padi dan efikasinya paling bagus. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa stadia larva merupakan sasaran efektif untuk pengendalian sundep/beluk. Larva yang mudah dikendalikan adalah larva instar 1 karena biasanya masih berada di sekitar pelepah daun setelah menetas dari telurnya. Larva instar 2-4 juga bisa dikendalikan karena sedang aktif menggerek batang padi dan ukuran tubuhnya masih relatif kecil. Sedangkan larva instar 5 dan 6 lebih sulit karena pada stadia ini larva tidak begitu rakus serta besar ukurannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk mengetahui stadia perkembangan penggerek sebaiknya pengamtan secara berkala. Cara yang mudah untuk menentukan waktu aplikasi yang tepat dengan membawa kelompok telur yang ditemukan di pertanaman untuk mengetahui waktu penetasannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Selain itu, bila memilih insektisida aplikasinya dengan semprot maka sebaiknya dilakukan pada pagi hingga siang hari karena pada saat itu mulut daun (stomata) sedang membuka, sehingga bahan aktif mudah masuk ke dalam jaringan tanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 17.85pt; text-align: left; text-indent: -17.85pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat dosis</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: left; text-indent: 38.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dosis adalah takaran, jumlah atau banyaknya insektisida yang digunakan pada suatu lahan. Jumlah insektisida biasanya dinyatakan dalam gram/kilogram atau liter, sedangkan satuan untuk luas lahan adalah hektar. Contoh : dosis penggunaan Furadan 3GR adalah 17 – 20 kg/hektar atau dosis penggunaan Spontan 400SL adalah 1 - 2 liter/hektar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: left; text-indent: 38.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kadang-kadang pengertian dosis samar dengan konsentrasi larutan, misalnya 2 - 3 ml/liter. Konsentrasi larutan digunakan karena kebiasaan setiap pengguna tidak sama, ada yang menggunakan volume semprot rendah dan ada yang terbiasa dengan volume tinggi. Contoh bila seorang petani menggunakan insektisida Spontan 400SL dengan dosis rendah (1 liter/Ha), tetapi dalam aplikasinya terbiasa dengan volume semprot tinggi (misalnya 500 liter/hektar), maka konsentrasi larutan Spontan 400SL yang digunakan adalah 1.000 ml / 500 liter atau 2 cc / liter. Jadi bila menggunakan tanki ukuran 17 liter, maka volume Spontan 400SL yang dibutuhkan adalah 34 mililiter (cc).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: left; text-indent: 38.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dosis penggunaan insektisida perlu diperhatikan agar efektif. Bila penggunaannya di bawah dosis yang dianjurkan, bukan tidak mungkin hamanya tidak dapat dikendalikan, sebaliknya jika dosisnya berlebih dikhawatirkan cepat menimbulkan kekebalan (resistensi) dan boros biaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> 5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i></b><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat cara / aplikasi</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Aplikasi yang tepat cukup menentukan efektifitas dan efikasi penggunaan pestisida. Ini biasanya berkaitan dengan formulasi pestisida dan alat yang digunakan. Contoh : CENTA-dine merupakan insektisida berbahan aktif DIMEHIPHO dengan formulasi granule (butiran), cara aplikasinya adalah disebar. Cara ini cukup efisien bila aplikasinya bersamaan dengan pemupukan. Kebanyakan petani menggunakan insektisida jenis ini bila tanaman telah menampakkan gejala atau dengan kata lain, larva penggerek batang telah masuk ke dalam batang tanaman padi. Contoh lainnya MANUVER, insektisida dengan bahan aktif yang sama tetapi formulasinya cair (Water Soluable Concentrate/WSC) cara aplikasinya dengan disemprotkan ke tanaman. Cara ini sangat efektif bila berdasarkan pengamatan, telur-telur penggerek batang yang ada di pertanaman baru menetas karena larva yang baru menetas tidak langsung masuk ke dalam batang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepat aplikasi yang berhubungan dengan alat biasanya nozzle dari sprayer yang digunakan. Bila cara kerja pestisida racun pernafasan maka sebaiknya menggunakan nozzle yang bisa menghasilkan larutan semprot yang keluar dari sprayer berbentuk kabut. Demikian jika sasarannya berada di batang dengan cara kerja kontak maka sebaiknya menggunakan nozzle yang menghasilkan larutan semprot berupa semburan dan bisa menembus hingga ke bagian batang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 6pt; text-align: left;">
<b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">6. Tepat harga</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Jumlah pestisida yang beredar di pasaran saat ini sangat banyak. Untuk memutuskan pestisida yang akan digunakan tidak hanya berdasarkan cara kerja dan bahan aktifnya saja, namun juga perlu mempertimbangkan harganya. Suatu produk pestisida yang harganya murah bisa jadi kualitasnya kurang bagus, tetapi yang berharga mahal belum tentu pilihan yang tepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: left; text-indent: 38.7pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Insektisida Virtako 350EC misalnya, kualitasnya sangat baik, efikasi terhadap hama sasarannya juga efektif, namun harganya mahal. Bahan aktif Virtako 350EC adalah <b><i><span style="color: #0f05fa;">klorantranilipol</span></i></b> (100 gram/liter) dan <b><i><span style="color: #0f05fa;">tiametoksam</span></i></b> (250 gram/liter) yang sangat efektif untuk mengendalikan hama penggerek batang padi dan wereng coklat. Harga di kios saprotan bervariasi, rata-rata saat ini Rp. 90.000,- untuk kemasan 50 ml. Bila di pertanaman hanya ditemukan serangan penggerek batang padi saja maka sebaiknya menggunakan insektisida yang berbahan aktif klorantranilipo saja, misalnya Prevathon 50EC. Harga Prevathon 50EC kemasan 100 ml sekitar Rp. 65.000,-. Jadi dalam kedua kemasan insektisida tersebut mengandung 50 gram <b><i><span style="color: #0f05fa;">klorantranilipol</span></i></b>. Sebaliknya bila di lapangan tanaman padi terserang penggerek batang padi dan wereng coklat, maka pilihan yang tepat adalah Virtako 350EC.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bahan-bahan aktif insektsida yang direkomendasikan untuk mengendalikan hama penggerek batang padi antara lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Klorantranilipol</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Virtako, Prevathon</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bisultap</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Trisula, Agripo</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tiakloprid</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Calypso</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Imidakloprid</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : WinGran</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bensultap</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Bancol</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Spontan, Kempo, Manuver</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Fipronil</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Regent, Agenda</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbofuran</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Furadan, Curaterr, Petrofur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "symbol"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0f05fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbosulfan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> : Marshal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: left; text-indent: 38.85pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Ada beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, pada musim hujan sebaiknya ditambahkan perekat (Triton-X, Besmor, Borer). Bila aplikasinya harus dicampur, maka sebaiknya menggunakan bahan aktif yang berbeda, cara kerja yang berlainan serta pencampurannya harus benar yaitu dalam ember/bek/bejana berisi air. Dalam pencampurannya dahulukan yang berbentuk tepung dan terakhir adalah perekat/perata.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: left; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Berikut ini contoh insektisida yang direkomendasikan untuk mengendalikan hama penggerek batang padi, yaitu :</span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0px; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td style="border-color: black black windowtext; border-style: solid solid double; border-width: 1pt 1pt 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">No</span></b></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1pt 1.5pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" width="170"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">Nama dan formulasi</span></b></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1pt 1.5pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">Bahan aktif</span></b></div>
</td> <td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1pt 1.5pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt;">Bentuk</span></b></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Agripo 290 WSC</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bisultap</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bancol 50 WP</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bensultap</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tepung</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Calypso 240 SL</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tiakloprid</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Curaterr 3 G</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbofuran</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">5.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Centa-dine</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">6.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Darmafur 3 G</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbofuran</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">7.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dipho 290 AS</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">8.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Furadan 3 GR</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbofuran</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">9.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kempo 400 SL</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">10.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Marshal 5 G</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Karbosulfan</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">11.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Manuver 400 WSC</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">12.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Poryza 400 WSC</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">13.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Regent 50 SC</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Fipronil</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">14.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Regent 0,3 G</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Fipronil</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">15.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Spontan 400 SL</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dimehipo</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">16.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Trisula</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bisultap</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Cair</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">17.</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 253, 203); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 127.55pt;" valign="top" width="170"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">WinGran 0,5 G</span></div>
</td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(207, 245, 253); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 99.25pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Imidakloprid</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 75.25pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 3pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Butiran</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #3219fa; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; text-align: left;">
<br /></div>
</div>
Gigih Bertanihttp://www.blogger.com/profile/01147252822311744265noreply@blogger.com27